Abstract:
Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya mengkaji kekuatan gaya
bahasa Al-Qur’an, khususnya uslūb al-ījāz, yang berperan besar dalam
memperkuat pesan Ilahi secara ringkas namun padat makna.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk-bentuk uslūb al-ījāz
dalam Surah al-Naḥl, menjelaskan bagaimana Ibnu ‘Āsyūr menafsirkan ayatayat yang mengandung al-ījāz tersebut, serta mengungkap kecenderungan
Balāgī Ibnu ‘Āsyūr dalam menguatkan makna ayat melalui gaya retoris al-ījāz.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yakni menguraikan
penelitian secara deksriptif melalui pendekatan ilmu balāgah yang difokuskan
pada uslūb al-maʿānī, dengan penekanan pada cabangnya yaitu al-ījāz.
Adapun sumber data primer yang digunakan adalah Tafsir al-Taḥrīr wa alTanwīr sedangkan sumber sekunder berasal dari literatur terkait.
Temuan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam Surah al-Naḥl
ditemukan enam bentuk ījāz qaṣr dan tiga puluh lima bentuk al-ījāz al-ḥażf,
yang tersebar pada berbagai tema seperti keimanan, kenabian, penciptaan
alam, hingga seruan moral. Penafsiran Ibnu ‘Āsyūr terhadap ayat ayat yang
diteliti yaitu pada ayat 6, 8, 15, 30, 61, 90, dan 124 memperlihatkan
karakteristik analisis yang luas dan mendalam meskipun tidak selalu secara
eksplisit menyebut istilah “ijāz”, tafsir ini tetap menggambarkan kekuatan ījāz
dalam penjelasannya dengan gaya bahasa yang sistematis dan tajam.
Kecenderungan Balāgī dalam tafsir ini bukan hanya untuk memperindah lafaz,
tetapi juga memperkuat pesan moral, hukum, dan tujuan syar’i (maqāṣid
syarī’ah) yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut. Penelitian ini diharapkan
dapat menjadi dasar bagi kajian-kajian lanjutan tentang analisis stilistika dan
retorika dalam tafsir Al-Qur’an