Abstract:
Kehidupan modern yang penuh tekanan seringkali menimbulkan
kecemasan, stres, dan kegelisahan yang mengganggu ketenangan jiwa. Islam
menawarkan solusi spiritual melalui kedekatan kepada Allah Swt.,
sebagaimana tercantum dalam QS. Ar-Ra’d [13]: 28 bahwa hati menjadi
tenteram dengan mengingat-Nya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
penafsiran ayat-ayat tentang ketenangan jiwa dalam Tafsir Hada>’iq al-Ru>h wa
al-Rayha>n karya Muhammad Amin al-Harari serta meninjau relevansinya
dengan pemikiran tasawuf Ibn Qayyim dalam Madarij al-Sa>liki>n. Berbeda
dengan penelitian sebelumnya yang lebih menitikberatkan pada solusi
terhadap kecemasan dan overthinking, penelitian ini menekankan langkahlangkah spiritual praktis menuju ketenangan jiwa melalui pendekatan sufistik.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi
pustaka, menjadikan Tafsir Hada>’iq al-Ru>h wa al-Rayha>n sebagai sumber
primer dan literatur ilmiah sebagai sumber sekunder. Data dikumpulkan
melalui dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif-analitis dengan
pendekatan psikologi Islam dengan teori tasawuf Ibn Qayyim.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Syekh Amin al-Harari
menekankan empat komponen utama dalam membangun ketenangan jiwa,
yaitu: saki>nah (QS. Al-Fath [48]: 4) sebagai ketenangan Ilahi yang ditanamkan
Allah Swt., ke dalam hati orang beriman saat menghadapi cobaan berat.
Tawakkal (QS. Āli ‘Imrān [3]: 159; QS. Al-Ṭalāq [65]: 3) dipahami sebagai
ikhtiar penuh yang dibarengi dengan pasrah total kepada Allah Swt. Sabar
(QS. Al-Baqarah [2]: 153) dimaknai sebagai keteguhan hati dalam
menanggung ujian, sedangkan rid}a (QS. Al-Taubah [9]: 59; QS. Al-Baqarah
[2]: 216) adalah sikap menerima takdir dengan lapang dada tanpa keluhan, dan
syukur (QS. Ibrāhīm [14]: 7) merupakan bentuk pengakuan atas nikmat Allah
melalui hati, ucapan, dan tindakan. Keseluruhan penafsiran ini sejalan dengan
ajaran tasawuf Ibn Qayyim dalam Mada>rij al-Sa>liki>n, yang menekankan
bahwa ketenangan jiwa merupakan buah dari perjalanan spiritual menuju
ketulusan, keikhlasan, dan kepasrahan total kepada Allah Swt.