Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berkembangnya pendekatan Living
Qur’an yang menyoroti bagaimana masyarakat merespons dan
mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Salah
satu bentuk penerapannya adalah pembacaan Naẓm Asmāʼul Ḥusnā karya
Yūsuf an-Nabhānī, yang dikenal di kalangan pesantren, termasuk di
Pondok Pesantren Al-Ittifaq Ciwidey. Penelitian ini bertujuan mengkaji
pelaksanaan pembacaan Naẓm Asmāʼul Ḥusnā di Pondok Pesantren AlIttifaq serta bagaimana kegiatan tersebut diterima dan berfungsi dalam
kehidupan para santri, pesantren, dan masyarakat.
Berbeda dengan kajian sebelumnya yang umumnya membahas
Asmaul Husna secara umum, penelitian ini fokus pada Naẓm Asmāʼul
Ḥusnā karya Yusuf An-Nabhani serta penelitian ini menggunakan
pendekatan Living Qur’an dengan teori resepsi fungsional sebagaimana
dikembangkan oleh Ahmad Rofiq. Resepsi fungsional adalah pendekatan
yang menekankan bagaimana teks Al-Qur’an diterima dan dijalankan
dalam kehidupan masyarakat serta berfungsi membentuk nilai-nilai dan
perilaku keagamaan mereka. Metode yang digunakan adalah penelitian
lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif-deskriptif untuk
memahami konteks dan aktivitas pembacaan. Data primer diperoleh
melalui wawancara terstruktur dengan informan terpilih menggunakan
purposive sampling, didukung data sekunder dari buku, jurnal, dan artikel
yang terkait.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa pembacaan Naẓm
Asmāʼul Ḥusnā menjadi kegiatan rutin yang memberikan dampak positif
bagi santri, pesantren, dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini memperkuat
pemahaman nilai-nilai keagamaan, membentuk sikap disiplin, serta
mempererat hubungan sosial antara pesantren dan warga. Dengan demikian, pembacaan Naẓm Asmāʼul Ḥusnā berperan penting dalam
mendukung perkembangan karakter dan kebersamaan di lingkungan
pesantren