Abstract:
Pada era modern, gangguan pola tidur menjadi persoalan yang semakin
kompleks akibat tekanan akademik, sosial, dan gaya hidup yang tidak
seimbang. Neurosains menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk
berdampak serius terhadap kesehatan otak dan penurunan fungsi kognitif,
menjadikan gangguan tidur sebagai isu global yang memengaruhi
produktivitas dan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan menganalisis urgensi
tidur dalam perspektif Al-Qur’an berdasarkan penafsiran ayat-ayat dalam
Tafsir Al-Qur’an Tematik terbitan Kementerian Agama RI, dengan
menggunakan pendekatan neurosains sebagai alat analisis.
Penelitian ini merupakan studi kualitatif berbasis kepustakaan (library
research) dengan pendekatan neurosains. Neurosains digunakan untuk
menelaah fungsi otak manusia selama tidur, terutama berdasarkan teori
Matthew Walker, profesor neurologi dan psikologi dari University of
California, Berkeley, yang menyatakan bahwa tidur terdiri dari tahapan
kompleks dan aktif secara metabolik, serta memainkan peran penting dalam
restorasi biologis, konsolidasi memori, dan penguatan fungsi kognitif. Sumber
data primer penelitian ini adalah kitab Tafsir Al-Qur'an Tematik: Kesehatan
dalam Perspektif Al-Qur'an terbitan LPMQ Kemenag RI. Sementara data
sekunder berasal dari literatur neurosains, jurnal, buku, artikel, dan media lain
yang berkaitan dengan tema pembahasan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidur dalam Al-Qur’an dipahami
sebagai anugerah ilahiah dan mekanisme yang mencerminkan keterbatasan
manusia. Penafsiran ayat-ayat tidur dalam Tafsir Tematik Kemenag RI, seperti
QS. Al-Naba’ [78]:9, QS. Al-Rūm [30]:23, QS. Al-Zumar [39]:42, dan QS.
Al-Baqarah [2]:255, menunjukkan makna mendalam mengenai fungsi
biologis, kognitif, dan spiritual tidur. Pendekatan neurosains memperkuat penafsiran tersebut dengan mengungkap peran tidur dalam detoksifikasi otak
(sistem glimfatik), pengolahan memori, pengaturan emosi, serta aktivasi dan
deaktivasi jaringan otak seperti default mode network dan korteks prefrontal.
Dengan demikian, pendekatan neurosains terhadap penafsiran Al-Qur’an
menegaskan bahwa tidur adalah kebutuhan esensial bagi kesehatan jasmani,
fungsi otak, dan keseimbangan rohani manusia.