Abstract:
Di Nusantara peninggalan manuskrip-manuskrip Al-Qur'an banyak tersimpan
di berbagai tempat. Banyak mushaf-mushaf peninggalan sejarah yang belum
tersentuh untuk dikaji, bukan hanya pada aspek Rasm, tetapi juga pada aspek
sejarah, ḍabṭ dan lainnya. Hal ini terlihat pada Mushaf Al-Qur’an Kerajaan
Paser di Museum Sadurengas yang menjadi bahan kajian penelitian ini. Selain
aspek rasmnya yang belum pernah diteliti, mushaf ini juga merupakan
dokumentasi penting yang menguatkan jejak perkembangan Islam di wilayah
Paser. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui kaidah rasm dan
konsistensi kaidah rasm dalam Mushaf Al-Qur’an Kerajaan Paser di Museum
Sadurengas Kalimantan Timur.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan.
Sumber data primer yang digunakan adalah Mushaf Al-Qur’an Kerajaan Paser
yang tersimpan di Museum Sadurengan. Teknik pengumpulan dan analisis data
dilakukan secara deskriptif-analitis dengan menggunakan pendekatan ilmu
rasm dan filologi.
Berdasarkan analisis terhadap 154 lafaẓ pada Surah Al-Baqarah dalam Mushaf
Kerajaan Paser, penerapan kaidah rasm menunjukkan kecenderungan isbāt
huruf dengan 94 lafaẓ menggunakan isbāt alif dan 49 lafaẓ ḥażf alif, sementara
kaidah ḥażf yā' (9 lafaẓ) dan ḥażf lām (3 lafaẓ) konsisten mengikuti aturan ḥażf.
Mushaf ini secara umum cenderung menggunakan rasm 'uṡmānī riwayat Abū
'Amr al-Dānī, meskipun ditemukan satu lafaẓ yang menyimpang dari standar
riwayat pada lafal