| dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berbagai persoalan yang masih
terjadi dalam pembelajaran Al-Qur’an di Indonesia, seperti ketidaktahuan
masyarakat dalam membedakan antara objek kajian rasm dan tanda baca
(ḍabṭ), kurangnya keterangan dalam mushaf terkait riwayat penulisan rasm,
serta kesalahan membaca Al-Qur’an yang terjadi saat tidak adanya tanda baca.
Selain itu, terjadinya perbedaan pendapat terkait kewajiban penggunaan
penulisan Al-Qur’an dengan Rasm ‘Uṡmānī. Rendahnya kemampuan
membaca Al-Qur’an di kalangan Muslim Indonesia, kurangnya peran aktif
dalam proses pembelajaran, serta tersebarnya metode pembelajaran yang tidak
jelas berkesesuaian dengan ke mushaf tertentu, menjadi faktor penting yang
mendorong penelitian ini dilakukan.
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan penelitian pustaka dan lapangan deskriptif analisis, dengan pendekatan
ilmu Rams ‘Uṡmānī dengan teori Abū ‘Amr al-Dānī dan Abū Dāwūd.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar penulisan ayat-ayat
Al-Qur’an dalam Buku Qirāatī berkesesuaian dengan kaidah Rasm ‘Uṡmānī
riwayat Abū ‘Amr al-Dānī sebagaimana dalam Mushaf Standar Indonesia
(MSI), meskipun ditemukan 54 kata dengan penulisan tidak konsisten,
termasuk adanya unsur Rasm Imlā’i dan berkesesuaian dengan Riwayat Abū
Dāwūd. Observasi di TPQ Rauḍatul Qur’an IIQ Jakarta menunjukkan bahwa
inkonsistensi tersebut tidak mengganggu kemampuan pelajar dalam membaca
mushaf, karena adanya tanda baca. |
en_US |