Abstract:
Penelitian ini menjadi penting karena kasus overthinking di kalangan
remaja hingga mahasiswa terus meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu,
perkembangan teknologi khususnya media sosial di era digital saat ini juga
turut memicu kecenderungan overthinking. Di sisi lain, belum banyak
penelitian yang mengupas masalah overthinking dari perspektif tafsir AlQur’an, khususnya dalam Tafsir Al-Sya‘rāwī karya Muhammad Mutawallī AlSya‘rāwī [w. 1998 M]. Padahal selama ini kajian tentang overthinking lebih
banyak berfokus pada pendekatan medis dan psikologis, sementara pendekatan
tafsir dan tasawuf masih jarang disentuh. Maka dari itu, penelitian ini mencoba
menganalisis overthinking berdasarkan penafsiran Muhammad Mutawallī AlSya‘rāwī sekaligus menggali solusi yang ditawarkan dalam kitab tafsirnya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
psikoterapi tasawuf. Data utama diperoleh dari kitab Tafsir Al-Sya‘rāwī dan
didukung oleh literatur lain yang relevan. Metode analisis dilakukan dengan
mengidentifikasi tema-tema penting dalam penafsiran Al-Sya‘rāwī yang
berkaitan dengan fenomena overthinking.
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penafsiran Al-Sya‘rāwī
mengenai ayat-ayat yang berkaitan dengan overthinking memperlihatkan
bahawasanya overthinking dapat diatasi melalui pendekatan psikoterapi
tasawuf dengan empat langkah utama, yaitu: Pertama, menumbuhkan rasa
bahagia melalui rasa syukut dan keikhlasan. Kedua, menjaga ketenangan jiwa
dengan memperkuat zikir dan mendekatkan diri kepada Allah. Ketiga,
membangun rasa percaya diri melalui muhasabah atau evaluasi diri. Keempat,
meningkatkan keimanan dan ketergantungan kepada Allah melalui tawakal
dan kesadaran akan kehadiran-Nya dalam setiap aspek kehidupan.