| dc.description.abstract |
Skripsi berjudul “Mushaf Kuno Koleksi Museum Sunan Giri Gresik
(Analisis dan Konsistensi Bentuk Ḍabṭ Tajwid)” yang ditulis oleh Ilmasul
Jazilah (21211669) dilandasi oleh kurangnya perhatian akademik terhadap
perkembangan mushaf kuno, khususnya dalam aspek ḍabṭ Al-Qur’an. Salah
satu koleksi mushaf yang belum banyak dikaji dari sisi ḍabṭ-nya adalah
mushaf-mushaf yang disimpan di Museum Sunan Giri Gresik. Sebelumnya,
Syaifuddin dan Muhammad Musadad memang pernah melakukan penelitian
terhadap koleksi tersebut, tetapi tidak memfokuskan penelitiannya pada aspek
ḍabṭ Al-Qur’an. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha menjawab dua
rumusan utama, yakni: bagaimana bentuk ḍabṭ tajwid yang diterapkan pada
Mushaf I Museum Sunan Giri Gresik? Bagaimana analisis serta konsistensi
bentuk ḍabṭ pada Mushaf I Koleksi Museum Sunan Giri Gresik.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library
research) dan internet research. Metode yang digunakan mengacu pada
deskriptif analisis dan penelitian naskah tunggal. Teknik pengumpulan data
utama berasal dari Mushaf I Koleksi Museum Sunan Giri Gresik, sementara
data skunder diperoleh dari kitab-kitab, buku-buku, jurnal, skripsi, tesis dan
disertasi yang memiliki keterkaitan dengan topik penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mushaf I Koleksi Museum
Sunan Giri Gresik memiliki bentuk ḍabṭ mengikuti mazhabnya Khalīl bin
Aḥmad, namun pada bentuk sukun mengikuti pendapat Abū Dawūd serta lebih
banyak pembubuhan ḍabṭ yang tidak dapat dideteksi rujukan ḍabṭ-nya pada
hukum-hukum yang telah diteliti penulis. Bentuk ḍabṭ tajwid yang digunakan
pada mad badal dan mad wajīb muttaṣīl memiliki bentuk ḍabṭ sama yang tidak konsisten dibubuhkan serta pada hukum mad jaīz munfaṣīl konsisten tidak
dibubuhkan tanda mad. Adapun ḍabṭ tajwid pada hukum tanwin dan huruf
setelahnya, hanya pada hukum iẓhār yang merujuk pada kaidah. Selain itu,
pada hukum selainnya penulis tidak dapat menemukan rujukan ḍabṭ-nya.
Selain itu, pada hukum ini ditemukan ḍabṭ tambahan yang dibubuhkan secara
tidak konsisten. Adapun bentuk ḍabṭ tajwid yang digunakan pada hukum nūn
mati dan huruf setelahnya, konsisten membubuhkan sukun pada nūn mati dan
huruf setelahnya konsisten membubuhkan harakat saja tanpa disertai tasydid. |
en_US |