| dc.description.abstract |
Penelitian ini mengulas tentang I’jāz ‘adadi (menyingkap tabir rahasia
kemukjizatan bilangan angka 40 dalam Al-Qur’an menurut perspektif Abdul
Dāim Al-Kahīl). Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya mengkaji
kemukjizatan Al-Qur’an, khususnya terkait angka 40, yang secara berulang
disebut dalam beberapa konteks Al-Qur’an serta kehidupan para Nabi dan
Rasul. Metode analisis Abdul Dāim Al-Kahīl dipilih karena ia dikenal sebagai
peneliti i’jāz ‘adadi dalam Al-Qur’an yang menampilkan pendekatan
matematis dan statistik dengan uraian sangat lugas dan mudah dipahami.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metodologi perhitungan Abdul
Dāim Al-Kahīl dalam membuktikan kebenaran dan keabsahan i’jāz ‘adadi
angka 40, serta menganalisis relevansi angka 40 terhadap kemukjizatan AlQur’an dan ketentuan syari’at. Penelitian ini dilakukan dengan metode
kualitatif serta kajian pustaka (library research) terhadap berbagai sumber,
baik primer yakni kanal channel youtube Abdul Dāim Al-Kahīl dan Isyrāqāt
Ar-Raqm As-Sab'ah karya Abdul Dāim Al-Kahīl maupun sekunder serta dari
literatur terkait.
Temuan dalam penelitian ini mengungkap bahwa dalam surah Al-A’rāf
ayat 103 yang merupakan awal kisah Nabi Musa dengan Fir’aun ketika
ditautkan hingga ayat 142 dalam surah yang sama, kemudian menghitung
jumlah akumulasi tertib ayat yang dimulai dari ayat 103 sampai dengan ayat
142 di dalam surah Al-A’rāf terakumulasi sebanyak 40 ayat. Dan pada ayat
142 di dalam surah Al-A’rāf terselip kata arba’īn atau angka 40. Kata arba’īn
atau angka 40 juga ditemukan dalam surah Al-Ahqāf, yang jika dihitung
rentang jumlah akumulasi tertib surah antara surah Al-A’rāf hingga surah AlAhqāf dengan operasi pertambahan terakumulasi sebanyak 40 surah. Selain
disebut dalam Al-Qur’an, angka 40 juga terlibat dalam banyak peristiwa dan
ketentuan syari’at, seperti; proses penciptaan Nabi Adam AS, fase jeda
penurunan Al-Qur’an antara periode pertama dan kedua, tahapan proses
penciptaan manusia, masa nifas, dll. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
dasar bagi kajian-kajian lanjutan tentang kemukjizatan bilangan atau i’jāz
‘adadi dalam Al-Qur’an. |
en_US |