Abstract:
Huruf muqaṭṭa’ah merupakan salah satu fenomena unik dalam AlQur’an yang memiliki dimensi linguistik sekaligus teologis, dan hingga
kini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan para mufassir. Perbedaan
latar belakang pemikiran, aliran teologi, serta metode penafsiran para
ulama memberi pengaruh besar terhadap cara memaknai huruf-huruf
tersebut. Penelitian ini memfokuskan kajian pada Makna huruf muqaṭṭa’ah
dari perspektif dua aliran besar teologi Islam, yakni pandangan Mu’tazilah
sebagaimana termaktub dalam Tafsir Al-Kasysyāf karya Al-Zamakhsyarῑ,
dan pandangan Ahlussunnah sebagaimana terdapat dalam Tafsir Mafātih
Al-Ghayb karya Fakhruddῑn Al-Rāzῑ. Berbeda dengan penelitian-penelitian
yang sudah ada sebelumnya, yang lebih memfokuskan ke dua atau tiga
huruf muqaṭṭa’ah saja.
Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif dengan
pendekatan studi komparatif dan analisis isi. Sumber data utama diambil
langsung dari teks kedua kitab tafsir, sedangkan referensi pendukung
diperoleh dari literatur tafsir, ilmu kalam, dan studi linguistik Al-Qur’an.
Dari hasil kajian, ditemukan bahwa al-Zamakhsyarῑ menekankan
pendekatan rasional dan linguistik serta mengkaitkannya dengan aspek
i’jaz Al-Qur’an sebagai tantangan bagi keindahan bahasa Arab, sedangkan
Al-Rāzῑ memadukan bahasa, filsafat dan tasawuf, membuka peluang bagi
beragam penafsiran, serta menempatkan unsur tawaqquf (tidak
menetapkan pendapat atau makna hingga ada dalil yang jelas) sebagai
pengakuan atas keterbatasan akal dalam memahami maksud Allah.
Perbedaan pendekatan tersebut mencerminkan perbedaan landasan
epistemologis dan teologis kedua tokoh, sekaligus memperkaya khazanah
tafsir klasik.