| dc.description.abstract |
Kehilangan orang tua sejak dini memberikan dampak signifikan
terhadap perkembangan psikologis dan karakter anak yatim. Mereka sering
menghadapi ketidakstabilan emosional, penurunan prestasi akademik, serta
hambatan dalam interaksi sosial. Dalam Al-Qur’an, anak yatim mendapat
perhatian istimewa, baik dalam aspek perlindungan, pemenuhan hak, maupun
pembinaan akhlak. Hal ini menunjukkan urgensi pendidikan karakter berbasis
nilai-nilai Qur’ani untuk membantu anak yatim tumbuh sebagai pribadi yang
tangguh dan berakhlak mulia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penafsiran ayat-ayat AlQur’an tentang pendidikan karakter anak yatim dalam Tafsir al-Manᾱr karya
Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha, serta menelaah relevansinya dengan
kondisi anak yatim pada masa kini. Jenis penelitian ini adalah kualitatif
berbasis kepustakaan (library research) dengan pendekatan tafsir tematik
(maudhu’i). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi
terhadap kitab tafsir, buku, jurnal, dan karya ilmiah terkait. Adapun teknik
analisis data menggunakan metode content analysis, yaitu dengan
mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan menafsirkan pesan secara sistematis,
objektif, dan mendalam.
Penelitian menunjukkan Al-Qur'an menekankan pendidikan karakter
anak yatim melalui ayat-ayat seperti QS. Al-Baqarah [2]:220, [2]:83, QS. AlNisᾱ’ [4]:2-3, dan [4]:127, yang mengajarkan kasih sayang, tanggung jawab,
keadilan, dan kepedulian sosial. Nilai-nilai ini relevan untuk mengatasi
masalah emosional dan sosial anak yatim saat ini melalui pengasuhan penuh
kasih dan dukungan masyarakat. Dengan demikian, pendidikan karakter anak
yatim dalam Al-Qur'an dapat menjadi dasar sistem pendidikan yang humanis,
religius, dan berorientasi pada kesejahteraan anak. |
en_US |