Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh urgensi integrasi akal, iman, dan
spiritualitas dalam menghadapi krisis psikospiritual kontemporer. Al-Qur’an
dipahami bukan hanya sebagai teks teologis, tetapi juga sebagai pedoman
praktis dalam membangun pertahanan diri menghadapi tekanan hidup dan
tantangan era digital. Fokus kajian ini adalah menelaah bagaimana konsep
tersebut dikembangkan dalam Tafsir Al-Miṣbāḥ karya M. Quraish Shihab
(1944 M), dengan tujuan merumuskan model ketahanan jiwa Qur’ani yang
integratif.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
analisis tafsir tematik dan psikologi Islam. Tafsir tematik dipakai untuk
menghimpun dan merangkai ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan dengan tema
pertahanan diri, sedangkan psikologi Islam memberikan kerangka konseptual
untuk memahami integrasi akal, iman, dan spiritualitas dalam konteks
ketahanan jiwa. Kajian pustaka menunjukkan bahwa penelitian terdahulu lebih
menekankan aspek teologis atau moralitas, sementara penelitian ini menyoroti
dimensi psikospiritual yang aplikatif, sehingga melengkapi diskursus yang
sudah ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akal berfungsi sebagai instrumen refleksi, iman sebagai fondasi stabilitas psikologis, dan spiritualitas sebagai
sumber penguatan transendental. Integrasi ketiganya membentuk mekanisme
pertahanan diri Islami yang relevan bagi konteks sosial-psikologis Indonesia
sekaligus berkontribusi bagi pengembangan psikologi Qur’ani. .