| dc.description.abstract |
Fenomena daddy issue mengacu pada masalah psikologis dan
emosional yang dialami seseorang akibat tidak hadirnya atau kurangnya peran
ayah dalam kehidupannya. Kondisi tersebut berdampak negatif pada
perkembangan kepribadian, hubungan sosial, dan kesehatan mental anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respon Al-Qur’an terhadap fenomena
daddy issue dengan menelaah ayat-ayat yang membahas terkait peran dan
tanggung jawab ayah dalam keluarga dan pengaruhnya terhadap pembentukan
karakter anak. Maka dari itu penelitian ini menelaah penafsiran Hasbi ashShiddieqy terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan ayah dan
merelevansikannya dengan fenomena daddy issue yang sedang ramai
diperbincangkan.
Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan kajian
kepustakaan (library research). Sementara itu, teknik pengumpulan data yang
penulis gunakan, yaitu dengan metode dokumentasi di mana penulis
mengumpulkan data primer berupa kitab Tafsir Al-Qur’an al-Majid an-Nur
karya Hasbi As-Shiddieqy. Kemudian data sekunder yang didapatkan melalui
artikel jurnal dan karya-karya ilmiah lainnya. Dalam penelitian ini, teknik
analisis data yang digunakan adalah deskriptif-analisis. Kemudian, dianalisis
menggunakan teori pendekatan tematik (maudhu’i) Al-Farmawi dan teori
pendekatan psikologi anak dari seorang psikiater dan psikoanalis asal Inggris
yang bernama John Bowlby.
Hasil penelitian ini, yaitu: Pertama, penafsiran Hasbi menempatkan
ayah sebagai figur sentral dalam pembentukan akidah, akhlak, dan kestabilan
emosional anak. Ketidakhadiran peran ini, baik secara fisik maupun
emosional, berpotensi memicu fenomena daddy issue yang berdampak pada
kerentanan psikologis dan sosial anak. Kedua, Relevansi dengan teori
attachment John Bowlby terlihat pada tiga konsep utama, yaitu internal
working model, safe haven, dan secure base, di mana ayah yang hadir secara
konsisten membentuk peta mental positif, menjadi sumber rasa aman, dan
memberi landasan kokoh untuk menjelajahi kehidupan. |
en_US |