Abstract:
Fenomena krisis spiritual yang dialami oleh remaja Indonesia saat ini
menuntut adanya pembenahan, khususnya melalui pendidikan Islam dalam
keluarga. Pendidikan berperan penting dalam mengembangkan potensi peserta
didik, termasuk kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang bermanfaat bagi diri sendiri
dan masyarakat, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 20 Tahun
2003. Islam sebagai agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw.
berlandaskan pada Al-Qur’an sebagai wahyu Allah SWT. Di Indonesia,
pesantren menjadi institusi kunci dalam mempertahankan praktik keagamaan
Islam tradisional seperti zikir, wirid, dan tasawuf, sekaligus menginternalisasi
nilai-nilai spiritual dalam kehidupan para santri. Salah satu pesantren yang
mengamalkan Al-Wird Al-Laṭīf secara rutin adalah Pondok Pesantren Dār AlTauhid Arjawinangun di Cirebon, yang berakar pada tradisi tarekat Qadariyah
wa Naqsabandiyah dan juga mengakomodasi warisan spiritual lain seperti
Syadziliyah. Wirdu Al-Laṭīf di pesantren ini tidak hanya dianggap sebagai
ibadah rutin, tetapi juga sebagai sarana untuk mendidik kedisiplinan,
memperkuat keimanan, dan membangun hubungan yang mendalam dengan
Al-Qur’an melalui ayat-ayat yang mengandung pesan tauhid, perlindungan,
dan permohonan ampun. Namun, permasalahan yang dihadapi adalah
kurangnya pemahaman santri terhadap makna dan konteks ayat-ayat AlQur’an dalam Al-Wird Al-Laṭīf, yang merupakan kumpulan dzikir dan doa
yang rutin diamalkan sebagai bagian dari tradisi spiritual mereka.
Metodologi pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan desain studi Living Qur'an melalui penelitian lapangan. Data primer
dikumpulkan dari 13 responden (10 santriwati, 1 asatidzah, dan 2 Kyai) yang
dipilih secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara terstruktur, observasi non-partisipan, dan dokumentasi. Analisis
data dilakukan secara induktif, interpretatif, dan konseptual dengan
mengorganisasikan, mengurutkan, mengelompokkan, dan mengkategorikan
data untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Wird Al-Laṭīf bukan hanya
sekadar ritual ibadah, tapi juga memberikan manfaat nyata dalam kehidupan
sehari-hari para santriwati. Manfaat ini meliputi aspek spiritual, seperti
perlindungan, peningkatan keimanan, dan ketenangan hati. Selain itu, ada juga
manfaat praktis, seperti membantu menjaga konsistensi waktu, memperlancar
rezeki, dan memudahkan berbagai urusan. Dengan begitu, zikir ini memiliki
peran yang menyeluruh, memengaruhi tidak hanya sisi spiritual, tapi juga
kehidupan sosial santriwati.