| dc.description.abstract |
Penelitian ini berjudul “Wawasan Bentuk Bumi dalam Al-Qur’an
(Analisis Tematik Tafsir-Tafsir Bercorak Ilmiah)” yang bertujuan untuk
menjelaskan bagaimana Al-Qur’an memberikan isyarat tentang bentuk bumi
serta bagaimana tafsir-tafsir bercorak ilmiah menafsirkannya dalam kerangka
pengetahuan sains modern. Fokus kajian ini tertuju pada ayat-ayat yang terkait
dengan bentuk bumi seperti penghamparan, pembentangan, dan penggulungan
bumi dengan menganalisis penafsiran dalam Mafātih al-Ghaib, al-Jawāhir fī
Tafsīr al-Qur’ān, serta Tafsir Ilmi terbitan Kementerian Agama RI.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
tematik (maudhū’ī) untuk menghimpun ayat-ayat terkait kemudian dianalisis
menggunakan teori tafsir ilmiah sebagai pisau analisis. Ayat-ayat yang ditelaah
meliputi QS. Al-Zumar [39]:5, QS. Al-Hijr [15]:19, dan QS. Al-Baqarah
[2]:22. Penafsiran terhadap ayat-ayat tersebut dilakukan dengan menelusuri
lafadz pada ayat tersebut dan memberikan perbedaan dan persamaan pada
penafsiran serta pro kontra yang terkait dengan judul.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an memberikan isyarat
bentuk bumi secara global dengan penggunaan diksi seperti dahāhā,
madadnāhā, dan yukawwiru yang dalam pandangan mufasir bercorak ilmiah,
ayat-ayat tersebut tidak menegaskan bentuk bumi yang bulat, melainkan
mendukung pemahaman bahwa bumi memiliki bentuk bulat namun terhampar
secara relatif sehingga dapat dihuni manusia. Tafsir Mafātih Al-Ghaib
menekankan keagungan ciptaan Allah dan kebijaksanaan di balik penciptaan
bumi, al-Jawāhir lebih menitikberatkan pada penjelasan ilmiah terkait rotasi
bumi dan gravitasi, sementara Tafsir Ilmi Kementrian Agama mengaitkan
penafsiran ayat-ayat ini dengan pengetahuan geosains modern untuk
menjembatani pemahaman sains dan wahyu. Penelitian ini merekomendasikan
integrasi penafsiran ilmiah dengan kajian kosmologi Al-Qur’an agar umat Islam dapat memahami ayat kauniyah secara proporsional dalam
perkembangan ilmu pengetahuan. |
en_US |