DSpace Repository

Rezeki Dalam Pernikahan Perspektif Tafsir Sufi (Telaah Kitab Ruḥ al-Maani Karya al-Ālusi (w 1270 H/1854 M)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Muhammad Ulinnuha
dc.contributor.author Sulha Khoridatun Nafisah, 21211812
dc.date.accessioned 2025-12-04T07:33:51Z
dc.date.available 2025-12-04T07:33:51Z
dc.date.issued 2025
dc.identifier.uri https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4632
dc.description.abstract Fenomena ketakutan untuk menikah yang marak terjadi saat ini, terutama karena alasan ekonomi, menjadi persoalan sosial yang semakin kompleks. Banyak orang merasa khawatir tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup setelah menikah, bahkan sebagian yang telah menikah pun mengeluhkan ketimpangan ekonomi dalam rumah tangga. Hal ini menunjukkan perlunya pemahaman ulang terhadap makna rezeki, khususnya dalam konteks pernikahan. Tujuan utama penelitian adalah mengakaji penafsiran ayat-ayat rezeki dalam konteks pernikahan oleh al-Ālūsī dalam kitab tafsir Rūḥ al-Ma‘ānī, serta relevansinya dengan teori tasawuf Imam al-Gazali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis, dengan pendekatan kualitatif berbasis kajian pustaka (Library Research) dan menggunakan metode tematik (mauḍū’ī). Data dianalisis melalui deskriptif analitif, dengan pendekatan ilmu tasawuf al-Gazali. Sumber data primer yang digunakan meliputi kitab tafsir Rūḥ al-Ma‘ānī karya al-Ālūsī, dengan fokus pada ayat-ayat rezeki dalam konteks pernikahan: (QS. al-An’ām [6]: 151), (QS. al-Nūr [24]: 32), (QS. al-Naḥl [16]: 72), (QS. al-Aḥzāb [33]: 31), (QS. al-Ṭalāq [65]: 3). Perbedaan utama penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek kajiannya. Jika penelitian terdahulu membahas secara umum serta pendekatannya menggunakan teori sosial. Sementara itu, penelitian ini secara spesifik fokus terhadap ayat-ayat rezeki dalam pernikahan dalam perspektif sufi, yakni mengkaji ayat-ayat rezeki dalam pernikahan dengan menitikberatkan pada telaah tafsir Rūḥ al-Ma’ānī, serta pendekatan penelitian ini melalui teori sufistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa al-Ālūsī tidak hanya menguraikan makna lahiriah ayat, tetapi juga menggali dimensi batiniah yang menekankan sikap tawakal, ridha, dan keyakinan terhadap jaminan Allah bagi pasangan suami istri. Pemikiran ini sejalan dengan pandangan Al-Gazālī yang menitikberatkan pada penyucian jiwa dan kebergantungan spiritual kepada Allah dalam memperoleh rezeki. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Rezeki en_US
dc.subject Ruh al-Ma’ani en_US
dc.subject Pernikahan en_US
dc.subject Tafsir Sufi en_US
dc.subject Ilmu Tasawuf en_US
dc.title Rezeki Dalam Pernikahan Perspektif Tafsir Sufi (Telaah Kitab Ruḥ al-Maani Karya al-Ālusi (w 1270 H/1854 M) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account