| dc.description.abstract |
Modernisasi yang ditandai oleh kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup
telah membawa berbagai kemudahan, namun juga memicu krisis sosial dan
ekologis seperti perilaku konsumtif, eksploitasi sumber daya alam secara
berlebihan, serta pencemaran lingkungan. Fenomena seperti fast fashion,
konsumsi plastik sekali pakai, dan limbah elektronik turut memperparah
kondisi tersebut dengan menyebabkan peningkatan limbah, degradasi
ekosistem, dan tekanan terhadap keberlanjutan alam. Krisis ini menuntut
solusi yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga berakar pada nilai-nilai
spiritual dan etika. Hal ini relevan dengan kewirausahaan hijau, yakni praktik
usaha yang mengedepankan keberlanjutan lingkungan, tanggung jawab sosial,
dan konsumsi-produksi yang bijak.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik studi
pustaka dan pendekatan tematik (maudhu‘i) oleh Al-Farmawi. Data primer
berasal dari Tafsir al-Miṣbāh karya M. Quraish Shihab, yang oleh didukung
sumber sekunder berupa buku, jurnal, dan berbagai literatur lainnya yang
relevan. Data dikumpulkan melalui metode dokumentasi dan dianalisis secara
deskriptif-analitis untuk mengungkap prinsip-prinsip kewirausahaan hijau
dalam perspektif Al-Qur’an
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut penafsiran M. Quraish Shihab,
nilai-nilai seperti amanah, mīzān, dan larangan terhadap fasād saling terkait
dan membentuk fondasi etika Qur’ani yang utuh. Ketiga nilai ini dapat
menjadi dasar dalam membangun model kewirausahaan yang tidak sematamata berorientasi pada profit, tetapi juga mengedepankan keadilan dan
keberlanjutan. Amanah mencerminkan bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan dan generasi mendatang atau keberlanjutan lingkungan
(environmental sustainability). Mīzān menggambarkan keseimbangan antaraLine, sedangkan larangan fasād mendorong inovasi dan penerapan ekonomi
sirkular. Ketiga nilai ini membentuk kerangka berpikir yang dapat diterapkan
dalam praktik usaha yang adil, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Dengan
demikian, prinsip-prinsip kewirausahaan hijau dapat dipandang sebagai salah
satu bentuk aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam menjawab tantangan
ekologi dan sosial di era modern
aspek ekonomi, sosial, dan ekologi sebagaimana pada prinsip Triple Bottom |
en_US |