Abstract:
Fenomena generasi stroberi, yang merujuk pada generasi muda yang
memiliki karakteristik tampak ceria namun rapuh dalam menghadapi tekanan
hidup, menjadi perhatian utama dalam penelitian ini. Generasi ini
menunjukkan ketahanan mental yang rendah, terutama dalam menghadapi
kegagalan dan stres. Pola asuh permisif, perkembangan teknologi, serta
pergeseran nilai sosial berkontribusi terhadap munculnya fenomena ini, yang
memerlukan solusi untuk meningkatkan ketangguhan jiwa generasi muda.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang hanya mengkaji resiliensi
dalam konteks psikologi atau Al-Qur’an secara terpisah, penelitian ini
mengintegrasikan perspektif psikologi dengan pendekatan tematik dalam
tafsir Al-Qur’an. Fokus utama penelitian adalah menganalisis bagaimana ayatayat Al-Qur'an yang mengandung nilai-nilai kesabaran, tawakkal, dan ridha
dapat membentuk resiliensi generasi stroberi, khususnya dalam konteks
kehidupan sosial modern yang penuh tekanan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi dan pendekatan
tematik (mauḍhū‘ī) dalam tafsir Al-Qur'an. Pendekatan psikologi mengacu
pada teori resiliensi yang mengidentifikasi berbagai faktor yang
mempengaruhi ketahanan mental, sementara pendekatan tematik digunakan
untuk menganalisis ayat-ayat Al-Qur'an yang terkait dengan ketangguhan
jiwa. Teori yang digunakan termasuk konsep resiliensi menurut Reivich dan
Shatté, serta tafsir mengenai nilai-nilai sabar, tawakkal, dan ridha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
ayat-ayat Al-Qur'an, seperti sabar, tawakkal, dan ridha, dapat dijadikan dasar
untuk membangun ketangguhan jiwa pada generasi stroberi. Implementasi
dari nilai-nilai tersebut dapat membantu generasi muda untuk mengelola
tekanan hidup, meningkatkan daya juang, serta memperkuat aspek spiritual
dan psikologis mereka dalam menghadapi tantangan zaman.