Abstract:
Latar belakang penelitian ini didasari oleh menurunnya produktivitas
masyarakat akibat pola tidur yang tidak teratur dan kebiasaan begadang, yang
mengakibatkan hilangnya momentum pagi sebagai waktu yang penuh manfaat
bagi kesehatan fisik, mental, dan spiritual. Salah satu konsep yang dapat
dijadikan pedoman adalah menjadi morning person, yaitu individu yang
terbiasa bangun pagi dan memulai aktivitas dengan energi serta fokus.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam
konsep morning person menurut Al-Qur’an berdasarkan penafsiran Buya
Hamka dalam Tafsir Al-Azhar, serta mengungkap relevansinya bagi kehidupan
masa kini.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan pendekatan tafsir tematik (maudhu‘i), di mana penulis menganalisis
ayat-ayat yang berkaitan dengan waktu pagi melalui penjelasan Buya Hamka
dalam Tafsir Al-Azhar. Penelitian ini mengidentifikasi ayat-ayat yang relevan
dan menelaahnya secara deskriptif-analitis dengan tahapan reduksi data,
penyajian, dan penarikan kesimpulan. Sumber data utama adalah Tafsir AlAzhar, sementara sumber sekunder meliputi buku, artikel, jurnal, serta
penelitian terdahulu yang mendukung tema penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Buya Hamka menafsirkan waktu
pagi sebagai fase penuh berkah yang mendorong kedisiplinan, memperkuat
ibadah, dan meningkatkan produktivitas. Nilai-nilai tersebut sejalan dengan
temuan ilmiah modern mengenai manfaat bangun pagi bagi kesehatan,
keseimbangan psikologis, dan efektivitas kerja. Penulis menyimpulkan bahwa
Tafsir Al-Azhar memberikan panduan yang sangat relevan dalam membentuk
karakter morning person, yang tidak hanya meningkatkan kualitas spiritual
tetapi juga produktivitas umat Islam dalam menghadapi tantangan gaya hidup
modern yang sering mengabaikan disiplin waktu.