Abstract:
Penelitian ini dilandasi oleh adanya stigma serta perlakuan
diskriminatif yang kerap dihadapi penyandang disabilitas dalam kehidupan
sosial, termasuk di lingkungan masyarakat Muslim. Walaupun istilah
“disabilitas” tidak muncul secara eksplisit dalam Al-Qur’an, terdapat sejumlah
ayat yang merujuk pada kondisi tunanetra, tunarungu, tunawicara, dan
keterbatasan fisik lainnya. Melalui penafsiran dalam Tafsīr al-Ṭabarī karya
Imām Muḥammad bin Jarīr al-Ṭabarī, ayat-ayat tersebut menunjukkan
dukungan al-Qur’ān terhadap penyandang disabilitas dengan menekankan
nilai kesetaraan, kasih sayang, serta penghormatan tanpa diskriminasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah menelaah penafsiran Imām al-Ṭabarī
atas ayat-ayat Al-Qur’ān yang berkaitan dengan disabilitas serta mengungkap
relevansinya pada konteks kekinian, khususnya dalam mewujudkan
inklusivitas dan pemberdayaan kelompok disabilitas.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
kepustakaan (library research). Data utama bersumber dari Al-Qur’ān dan
Tafsīr al-Ṭabarī, sedangkan data pendukung berasal dari literatur tafsir lain,
buku, artikel, serta kajian tentang disabilitas dalam perspektif Islām. Analisis
dilakukan melalui metode tematik dengan pendekatan sosio-humanistik untuk
menggali nilai sosial dan kemanusiaan dalam tafsir.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penafsiran al-Ṭabarī
menegaskan dukungan Al-Qur’ān kepada penyandang disabilitas melalui
prinsip keadilan, kesetaraan, kasih sayang, serta pemenuhan hak-hak sosial.
Tafsir ini relevan dengan kondisi masa kini dan dapat dijadikan dasar normatif
dalam membangun masyarakat yang inklusif serta menghargai martabat
penyandang disabilitas. Secara akademik, penelitian ini memperkaya
khazanah tafsir tematik, sementara secara praktis memberikan kontribusi
dalam meningkatkan kesadaran sosial dan solidaritas terhadap kelompok
difabel.