Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya mushaf kuno sebagai
warisan budaya Islam yang tidak hanya bernilai religius, tetapi juga memiliki
nilai sejarah dan seni. Iluminasi bukan sekadar hiasan, tapi bagian dari mushaf
yang mencerminkan lokalitas budaya dan identitas tempat penyalinnya
mushaf tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik
iluminasi mushaf, dengan mendeskripsi bentuk motif dan makna filosofis
iluminasi manuskrip Al-Qur'an koleksi Museum Sang Nila Utama Riau.
Penelitian-penelitian sebelumnya lebih banyak mengkaji iluminasi
mushaf Aceh, Jawa, atau Sulawesi. Namun penelitian yang secara spesifik
mengkaji tentang mushaf Riau dari aspek iluminasi pada mushaf terutama
yang menjadi koleksi Museum Sang Nila Utama belum diteliti secara
mendalam. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki kebaruan dengan
memberikan deskripsi detail mengenai karakteristik iluminasi manuskrip AlQur’an Riau serta mengungkap makna filosofis yang terkandung di dalamnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif
dengan data yang diperoleh melalui observasi langsung terhadap manuskrip
Al-Qur’an, dokumentasi foto, wawancara, serta studi pustaka (library
research) dari literatur yang relevan. Analisis dilakukan dengan cara
mendeskripsikan iluminasi dan makna filosofis iluminasi mushaf
menggunakan pendekatan ilmu kodikologi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manuskrip Al-Qur’an koleksi
Museum Sang Nila Utama Riau bersumber dari ragam hias Melayu Riau.
Iluminasi Mushaf SNU didominasi penggunaan motif flora yaitu motif pucuk
rebung, kaluk pakis, bunga cengkeh, tampuk manggis, bunga melur, kuntum,
akar dan daun sirih, pada motif fauna terdapat yaitu motif lebah bergayut, dan
siku keluang, serta motif geometris pola segitiga yaitu pada bidai atap limas,
persegi panjang pada bingkai teks ayat, lingkaran pada tanda tsumun, rubu’,
hizb, dan ruku’ serta jajar genjang pada wajik-wajik, trapesium pada teks
kolofon. Kemudian dari bentuk lainnya dipengaruhi oleh kearifan lokal Melayu Riau yaitu pada ujung atap lontik dan kubah masjid, dengan
menggunakan warna merah dan hitam sebagai warna yang khas dan
membedakan dengan mushaf lainnya. Iluminasi yang ada pada manuskrip AlQur’an SNU merupakan akulturasi yang mencerminkan antara budaya Islam
dengan budaya Melayu Riau. Ragam hias iluminasi pada mushaf SNU tidak
hanya berfungsi sebagai hiasan saja, tetapi juga mengandung makna filosofis
yang mendalam sebagai bentuk penghormatan masyarakat Melayu Riau
terhadap Al-Qur’an.