DSpace Repository

Pro Kontra Kenabian Żulqarnain Studi Komparatif Tafsir Al-Kabir dan Tafsir fi Ẓilal Al- Quran

Show simple item record

dc.contributor.advisor Hana Natasya
dc.contributor.author Naura Maisyura, 21211725
dc.date.accessioned 2025-12-06T04:36:46Z
dc.date.available 2025-12-06T04:36:46Z
dc.date.issued 2025
dc.identifier.uri https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4669
dc.description.abstract Kajian ini dilatarbelakangi oleh perbedaan pandangan para mufassir mengenai status Zūlqarnain yang menimbulkan diskursus panjang melibatkan aspek sejarah, bahasa, dan teologi. Persoalan tersebut menjadi penting untuk dikaji kembali, karena penafsiran Fakhruddīn al-Rāzī dan Sayyid Quṭb tidak hanya berkaitan dengan identitas Zūlqarnain, tetapi juga memiliki relevansi dalam menentukan kriteria pemimpin yang ideal pada masa sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis argumentasi yang digunakan kedua mufassir dalam menafsirkan QS. al-Kahf ayat 83–98, dengan menyoroti pendekatan linguistik, historis, dan teologis. Permasalahan yang dikaji berfokus pada pro dan kontra mengenai status kenabian Zūlqarnain, sekaligus menegaskan bahwa kisah tersebut belum optimal dimanfaatkan sebagai pijakan konseptual dalam membangun pemahaman tentang kepemimpinan yang adil, berintegritas, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research. Data primer diperoleh dari Tafsīr al-Kabīr dan Tafsīr fī Ẓilāl al-Qur’ān, sedangkan data sekunder bersumber dari literatur tafsir, buku, dan jurnal yang relevan. Analisis dilakukan dengan metode komparatif untuk menelaah persamaan, perbedaan, serta landasan penafsiran kedua tokoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fakhruddīn al-Rāzī mempertahankan kemungkinan kenabian Zūlqarnain dengan menitikberatkan pada redaksi ayat dan dalīl naqlī, sedangkan Sayyid Quṭb memandang Zūlqarnain sebagai pemimpin saleh yang diangkat Allah untuk menegakkan keadilan dengan pendekatan sosiologis dan moral. Perbedaan ini mencerminkan corak dan metodologi penafsiran keduanya, serta menunjukkan bahwa isu kenabian Zūlqarnain bersifat ijtihādīyah. Adapun relevansinya, kedua tafsir ini sama-sama memberikan kontribusi dalam merumuskan prinsip kepemimpinan yang ideal bagi masyarakat modern. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Zūlqarnain en_US
dc.subject Tafsīr fī Ẓilāl al-Qur’ān en_US
dc.subject Kenabian en_US
dc.subject Tafsīr al-Kabīr en_US
dc.subject Kepemimpinan en_US
dc.title Pro Kontra Kenabian Żulqarnain Studi Komparatif Tafsir Al-Kabir dan Tafsir fi Ẓilal Al- Quran en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account