| dc.description.abstract |
Bunuh diri telah ada sejak lama dan masih marak saat ini. Banyak
media memberitakan hal ini karena banyaknya kasus bunuh diri. Bunuh diri
banyak dilakukan oleh individu yang berada pada usia produktif. Bunuh diri
berdampak besar pada orang sekitarnya. Namun, bunuh diri dapat disebabkan
oleh orang sekitar dan lingkungan.
Tujuan penelitian ini untuk memahami penafsiran pada ayat-ayat AlQur'an yang berkaitan dengan bunuh diri menurut Wahbah al-Zuḥailī, dan
dapat dilihat dari berbagai aspeknya, dari aspek bahasa, hukum, ataupun
konteks sosial. Empat klasifikasi bunuh diri dalam teori Durkehim yaitu
egoistik, altruistik, anomik, dan fatalistik, sebagai dukungan penelitian ini.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan jenis
deskriptif analisis. Penelitian ini menggunakan Tafsīr al-Munīr sebagai
sumber primer, teori bunuh diri Durkheim sebagai sumber sekunder, dan
berbagai referensi seperti buku dan jurnal sebagai sumber sekuder. Selain itu,
pendekatan yang digunakan yaitu tafsir tematik teori al-Farmāwi dan teori
bunuh diri Emile Durkheim sebagai pendukung.
Hasil dari penelitian ini; Pertama, dalam Tafsīr al-Munīr terdapat ayatayat yang berkaitan dengan bunuh diri yaitu sūrah An-Nisā’ ayat 29-30 dan
Al-Isrā’ ayat 33. Kedua, kandungan dan pemahaman tentang bunuh diri dalam
Tafsīr al-Munīr dipadukan dengan teori bunuh diri Durkehim. Ketiga,
relevansinya dengan situasi saat ini. |
en_US |