Abstract:
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan zaman telah membawa
tantangan baru dalam kehidupan beragama umat Islam. Di tengah kemajuan
teknologi dan arus informasi yang begitu cepat, manusia semakin mudah
terpapar pada gaya hidup bebas, konten negatif, dan pemikiran yang
menjauhkan dari nilai-nilai spiritual. Dalam perspektif Al-Qur’an, fenomena
tersebut tidak terlepas dari peran setan sebagai musuh nyata yang terusmenerus menyesatkan manusia melalui berbagai bentuk tipu daya. Oleh
karena itu, diperlukan upaya penafsiran ulang terhadap ayat-ayat yang
membahas tentang strategi dan pengaruh setan dalam kehidupan manusia
modern.
Penelitian ini bertujuan untuk menafsirkan ayat-ayat tentang tipu daya
setan, khususnya pada QS. Al-A‘rāf: 16-17, QS. Al-Isra’: 64, dan QS. AlBaqarah: 268, dengan menggunakan pendekatan tafsir kontekstual dan metode
ma’nā cum maghzā. Pendekatan ini memungkinkan penggalian makna ayat
tidak hanya secara tekstual, tetapi juga pesan moral dan sosialnya yang relevan
dengan konteks kekinian. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode
kepustakaan, menggunakan data dari kitab-kitab tafsir dan literatur
kontemporer terkait. Analisis dilakukan secara deskriptif tematik dengan
mengaitkan teks ayat dan dinamika sosial umat Islam saat ini.
Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, ayat-ayat yang dikaji
menunjukkan bahwa tipu daya setan bersifat sistemik, menyeluruh, dan terusmenerus melalui godaan dari segala arah, perhiasan maksiat, serta
membangkitkan rasa takut dan kekhawatiran terhadap kehilangan dunia.
Kedua, pendekatan ma’nā cum maghzā mengungkap bahwa pesan ayat-ayat
tersebut relevan dengan realitas kontemporer, di mana tipu daya setan hadir
dalam bentuk kecanduan media sosial, hedonisme, individualisme, serta
keraguan terhadap nilai-nilai agama. Ketiga, hasil kajian ini mendorong
perlunya kesadaran spiritual yang lebih mendalam dan pemahaman Al-Qur’an yang kontekstual sebagai benteng dalam menghadapi tipu daya setan di era
modern