Abstract:
Kajian terhadap mushaf kuno hingga kini masih tergolong terbatas di
kalangan akademisi. Hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa seluruh
mushaf Al-Qur‟an memiliki kesamaan dalam teks dan bentuk penulisannya.
Padahal, sepanjang sejarah, aspek ḍabṭ Al-Qur‟an mengalami perkembangan
dan perubahan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap khazanah
sekaligus menelusuri keautentikan mushaf kuno yang tersimpan dalam
koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, khususnya melalui telaah
konsep ilmu ḍabṭ serta perbandingan penerapannya pada Mushaf Kuno NB
246 dan NB 752.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi
kepustakaan dan penelusuran digital. Analisis data dilakukan dengan metode
deskriptif-analitis dan komparatif, menggunakan sumber primer berupa
Mushaf Kuno NB 246 dan NB 752, serta sumber sekunder berupa literatur
berupa buku, jurnal, dan karya ilmiah yang relevan dengan filologi dan ilmu
ḍabṭ.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa kedua mushaf kuno pada
umumnya mengikuti kaidah ilmu ḍabṭ sebagaimana dijelaskan dalam Irsyād
aṭ-Ṭālibīn ilā Ḍabṭ al-Kitāb al-Mubīn karya Muḥammad Sālim al-Muḥaisin
(1929–2001 M), dengan kecenderungan pada tradisi mazhab masyāriqah.
Persamaan penerapan ḍabṭ pada kedua mushaf digital meliputi bentuk tanda
baca untuk harakat, tanwin, tasydid, mad, hamzah qaṭ„, alif waṣl, serta huruf
ziyādah. Adapun perbedaannya tampak pada penggunaan tanda sukun, mad
wajib, mad badal, serta huruf tertentu yang dihilangkan dalam rasm.
Kesamaan tersebut dipengaruhi oleh keseragaman riwayat rasm dan mazhab
ḍabṭ yang dianut, sedangkan perbedaan lebih disebabkan oleh variasi qirā‟ah
dan ijtihad penyalin mushaf.