Abstract:
Tantangan zaman yang semakin membuat manusia harus terus belajar untuk bisa sukses dalam menjalani hidupnya, terkadang banyak menimbulkan konflik dan permasalahan. Begitu juga permasalah intern rumah tangga yang dibina suami dan istri. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kesuksesan seseorang dimasyarakat berawal dari kesuksesannya di dalam rumah tangganya. Permasalahan ekonomi hingga pendidikan anak adalah masalah yang paling mendasar dalam kehidupan rumah tangga, hal itu menjadi lebih mudah dijalankan bagi mereka yang memiliki pemahaman yang sempurna terhadap agama dan nilai–nilai Islam yang sudah sedemikian rupa mengatur, mengarahkan dan memberikan tauladan bagi pasangan suami istri untuk membentuk keluarga yang ideal dan melahirkan generasi generasi pilihan.
Ketaataan istri terhadap suami dengan bermacam sisi perannya telah banyak menjadi bahasan kitab-kitab yang ditulis oleh ulama-ulama dari masa ke masa. Beragam penafsiranpun muncul sesuai kultur budaya dan letak geografis daerah para ulama-ulama yang melakukan kajian pada teks Al-Qur’an maupun Hadis. Sebuah karya ilmiah dengan tema ketaatan istri terhadap perempuan secara spesifik masih belum penulis temukan. Para ulama dan penulis-penulis kajian pada umumnya menjelaskan hadis-hadis yang memiliki tema perempuan masih bersifat umum. Penulis berusaha mengkaji tema ini dengan lebih spesifik pada hadis-hadis yang banyak menjadi buah bibir masyarakat muslim dunia dengan merujuk kepada dua kitab hadis milik imam al-Bukhârî dan Imam Muslim.
Metode yang digunakan untuk menyusun tulisan ini merupakan penelitian kepustakaan yang bertujuan untuk mengetahui kwalitas kesahihan hadis-hadis dalam tema ini, sekaligus berusaha memberikan penjelasan yang lebih detail terhadap matan hadis-hadis tersebut. Dengan menngumpulkan sumber-sumber kajian yang bersifat primer dan sekunder, penulis berharap mendapatkan hasil yang optimal.
Pada kesimpulan akhir pada kajian ini, penulis menemukan bahwa hadis-hadis pada tema kataatan istri terhadap suami memiliki derajat sahih. Sehingga periwayatan hadis-hadis tersebut oleh imam al-Bukhârî dan imam Muslim tidak dapat diragukan lagi. Ketaatan istri terhadap suami menjadi suatu bentuk ibadah kepada Allah SWT dengan adanya kerjasama antara pemahaman hak dan kewajiban sebagai suami istri, guna menciptakan suasana yang kondusif untuk melahirkan imamul muttaqin selanjutnya.
