DSpace Repository

Studi Komparatif Metodologi Imam Asy-Syafi'i Dan Ibnu Qutaibah Terkait Penyelesaian Mukhtalif Hadis Analisis Kitab Ikhtilaf Al-Hadits Dan Ta'wil Mukhtalaf Al-Hadits

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sahabudin
dc.contributor.advisor Ahmad Fatoni
dc.contributor.author Al kodri, 211410469
dc.date.accessioned 2020-04-10T07:53:46Z
dc.date.available 2020-04-10T07:53:46Z
dc.date.issued 2015
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/610
dc.description.abstract Pendefinisian terhadap istilah Mukhtalif al-Hadits dan Musykil al-Hadîts masih belum selesai sehingga kerap disamakan. Istilah Musykil al-Hadîts tidak disebut serta dipakai dalam jenis-jenis Ilmu Hadis, justru yang disebutkan ialah Mukhtalif al-Hadîts. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban terhadap pendefinisian Mukhtalif al-Hadîts dan Musykil al-Hadîts yang jelas menurut ulama hadis, serta mengetahui metode penyelesaian Mukhtalif al-Hadîts sesuai konsep Imam asy-Syâfiʻi dan Ibnu Qutaibah. Penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kepustakaan yang menjadikan kitab Ikhtilâf al-Hadîts karya Imam asy-Syâfiʻi dan kitab Taʼwîl Mukhtalaf al-Hadîts karya Ibnu Qutaibah sebagai sumber utama, serta buku-buku yang berkaitan dengan Hadis dan Ilmu Hadis sebagai penunjang. Melalui metode Deskriptif-Analisis, semua data dikumpulkan dari sumber utama, kemudian diklasifikasikan dan dideskripsikan sesuai sumber data dengan permasalahan. Kemudian penulis menganalisa data yang telah terhimpun sehingga menghasilkan kesimpulan serta jawaban dari persoalan yang diteliti. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian sebelumnya hanya mengkaji metode penyelesaian Mukhtalif al-Hadîts menurut Imam asy-Syâfiʻî dan Ibnu Qutaibah tanpa membahas problematika terminologi Mukhtalif al-Hadîts dan Musykil al-Hadîts. Penelitian ini menemukan bahwa ulama memasukkan Musykil al-Hadîts dalam pembahasan Mukhtalif al-Hadîts. Padahal, Musykil al-Hadîts memiliki pembahasan lebih luas dari Mukhtalif al-Hadîts. Definisi untuk Mukhtalif al-Hadîts masih memiliki kelemahan. Tetapi, penulis melihat pendefinisian Mahmȗd ath-Thahhân lebih jelas, bahwa Mukhtalif al-Hadîts terjadi jika hadis itu sama-sama maqbȗl. Penelitian ini menjawab bahwa Musykil al-Hadîts lebih umum dari Mukhtalif al-Hadîts, sesuai definisi Dr. Nȗruddîn Itr dan Dr. Usâmah Abdullah Khayyâth yang mengarah pada kesimpulan sebagai hadis sahih yang maknanya tidak jelas dan bertentangan dengan kaidah-kaidah syariat. Dalam konteks penyelesaian Mukhtalif al-Hadits, Imam asy-Syafiʻî dan Ibnu Qutaibah mengisyaratkan bahwa pemahaman yang kurang tepat terhadap dalil menjadi penyebab adanya anggapan Mukhtalif al-Hadîts. Peneltian ini berkesimpulan bahwa metode yang digunakan Imam asy-Syâfiʻî dan Ibnu Qutaibah untuk menyelesaikan Mukhtalif al-Hadîts yaitu al-jamʻu, an-naskh, dan at-tarjîh. Namun, dalam menerapkan metode-metode tersebut, terdapat perbedaan sesuai dengan keilmuan mereka masing-masing. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Pascarajana Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Imam Asy-Syafi'i en_US
dc.subject Ibnu Qutaibah en_US
dc.subject Mukhtalif Hadis en_US
dc.title Studi Komparatif Metodologi Imam Asy-Syafi'i Dan Ibnu Qutaibah Terkait Penyelesaian Mukhtalif Hadis Analisis Kitab Ikhtilaf Al-Hadits Dan Ta'wil Mukhtalaf Al-Hadits en_US
dc.type Tesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account