dc.description.abstract |
KAYA DAN
MISKIN DALAM PERSPEKTIF HADIS (Kajian Hadis-
Hadis Kontradiktif)”
Hadis merupakan rujukan utama umat Islam setelah Al-
Qur`an. Sampai saat ini terdapat banyak sekali kitab-kitab
Hadis yang dapat dijadikan rujukan, kita mengenal istilah
kutub al-tis’ah dalam kitab mutun al-hadîts. Permasalahan
terkait Hadis-Hadis kaya dan miskin yang bertentangan tentu
merupakan salah satu masalah yang menarik untuk dijadikan
objek kajian penelitian. Penelitian dengan kategori
penelitian pustaka (library research) ini menggunakan
pendekatan ilmu mukhtalaf al-hadîts. Kitab matan Hadis
penulis batasi dengan kutub al-tis’ah menjadi sumber data
primer dalam penulisan ini. Penulis menelusuri Hadis-Hadis
yang terkesan kontradiktif secara tekstual, khususnya Hadis-
Hadis yang sudah populer di masyarakat. Sebagai sumber data
sekunder, penulis menggunakan semua buku yang berkaitan
dengan penelitian yang penulis lakukan. Dengan data primer
dan sekunder yang penulis peroleh, maka penulis mengolah
dan menganalisis data-data tersebut. Penulis akan meneliti
kevalidan Hadis-Hadis kontradiktif tersebut dan
menyelesaikannya dengan metode yang telah ditentukan oleh
ulama‟.
Tidak banyak penelitian yang telah menjadikan tema
kaya dan miskin sebagai objek penelitian. Penulis menemukan
satu penelitian terdahulu terkait kaya dan miskin dengan judul
“Konsep Fitnah tentang Kubur, Dajjal, Kaya dan Miskin
dalam Hadits” karya Nur Fatoni, IAIN Walisongo Semarang
2005. Namun pembahasan skripsi tersebut dengan skripsi
penulis berbeda, skripsi tersebut fokus pada pembahasan Hadis
fitnah tentang kubur, dajjal, kaya , dan miskin. Sedangkan
penulis fokus pada Hadis-Hadis dalam kutub al-tis’ah tentang
xvi
kaya dan miskin yang bertentangan terkait statu Hadis dan cara
penyelesaiannya.
Penelitian ini membuahkan kesimpulan bahwa Hadis-
Hadis yang kontradiksi terkait kaya dan miskin berstatus
shahîh dan ada pula yang dha’îf, mengingat bahwa salah satu
syarat terjadinya kontradiksi Hadis adalah Hadis-Hadisnya kuat
kevalidannya maka keshahihan Hadis-Hadis tersebut dapat
mewakili kategori pertentangan yang penulis batasi yaitu Hadis
keutamaan kekayaan vs Hadis tercelanya kekayan dan Hadis
Keutamaan Kemiskinan vs Hadis tercelanya kemiskinan.
Kontradiksi tersebut diselesaikan dengan metode al-jam’u
yaitu menggabungkan dua Hadis atau lebih yang saling
bertentangan dengan cara yang dapat menghindarkan
pertentangan tersebut, sehingga bersifat kompromistis dan
akhirnya kesemuanya dapat diamalkan. Karena pemahaman
akan sebuah Hadis tidak bisa selamanya dilakukan secara
tekstual melainkan pesan kontekstual dalam Hadis. |
en_US |