Abstract:
Ditengah hiruk pikuk kehidupan, manusia dipaksa untuk
menghadapi pelbagai problem yang tidak jarang memaksa
dirinya untuk bersikap ekstrim dan berlebihan. Hal ini tentu
menjadi permasalahan dikemudian hari. Al-Qur‟an sebagai
sumber kehidupan memiliki formula terbaik untuk menangkis
dan mengendalikan segala bentuk ekstrimis tersebut yakni
moderasi atau wasathiyyah.
Baik di dunia Islam maupun Barat menyadari akan
pentingnya bersikap moderat dalam menghadapi permasalahan
yang ada. Namun, keduanya seolah memiliki konsep masingmasing
dan keterbatasan ruang lingkup. Oleh karena itu
penting sekali memahami “apa” dan “bagaimana” makna
moderasi yang tertuah dalam Al-Qur‟an dan hadis nabi. Dari
sini perlu kiranya dilakukan penelitian menyangkut “moderasi”
dalam perspektif Al-Qur`an.
Moderasi bukanlah hal yang baru menjadi kajian para
penulis dewasa ini. Ada beberapa karya sejenis ini, seperti
skripsi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
bernama Dede Asmudin dengan judul “Konsep Ummatan
Wasathan dalam Al-Qur’an Kajian Surah Al-Baqarah ayat
143 menurut Yusuf Qardhawi” 2009. Dalam penulisan skripsi
tersebut, Dede Asmudin lebih spesifik membahas tentang
pandangan Yusuf Qardhawi tentang moderat dan kaitannya
dengan fungsi ummatan wasathan. Selain itu, terdapat pula
tesis mahasiswa IIQ Jakarta dengan judul Konsep Moderat
Dalam Syariat Islam (Kajian Atas Pemikiran Yusuf Al-
Qardhawiy) yang ditulis oleh H. Subhan Fadli, 2011. Dalam
tesis tersebut, Subhan Fadli fokus mengkaji secara mendalam
pandangan Yusuf Qardhawi mengenai kemoderatan dalam
syariat Islam. Dari kedua karya tulis tersebut, penelitian yang
xviii
penulis lakukan tidak hanya terfokus pada pandangan satu
tokoh saja dan tidak hanya menyoroti moderat dalam sisi
hukum saja. Dalam penelitian ini, penulis lebih cenderung
memperhatikan sisi-sisi moderat dalam tataran sosial.
Kajian dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan
kajian pustaka (library research), yaitu penelitian yang penulis
lakukan terhadap literatur yang berkaitan dengan penulisan
skripsi ini. Selanjutnya, karena objek penelitian ini adalah ayatayat
Al-Qur`an dan pendapat para ulama, maka metode yang
digunakan adalah metode tafsir maudhu’i dan muqarran.
Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah
moderasi merupakan salah satu karakteristrik utama yang
dimiliki umat Islam. Moderasi tidak hanya mengajarkan arti
penting dari sebuah toleransi dan kearifan. Selain toleransi dan
kearifan, moderasi memiliki unsur penting yang harus
ditegakkan dan dipegang yakni sebuah keadilan. Keadilan
merupakan landasan penting dimana moderasi menuntut
dirinya agar berlaku seimbang dan bijak dalam berbagai hal.
Seseorang yang bersikap moderat tentu akan menjadi pribadi
yang bijaksana, jauh dari sikap terombang ambing disana sini,
fanatik buta, dan selalu merasa benar dan baik sendiri. Sikap
moderat akan membawa keharmonisan, kemajuan dan
kedamaian