DSpace Repository

Kapitalisme dalam Perspektif Al- Qur‟an

Show simple item record

dc.contributor.advisor Ali Mursyid
dc.contributor.author Fatihatus Surur, 11210433
dc.date.accessioned 2020-06-24T07:11:58Z
dc.date.available 2020-06-24T07:11:58Z
dc.date.issued 2015
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/647
dc.description.abstract Kapitalisme menjadi pembahasan penting untuk diangkat dalam penelitian ini dikarenakan dua hal. Pertama, sistem kapitalisme melahirkan kemakmuran yang cacat, yaitu kemakmuran yang hanya dirasakan oleh segelintir individu atau kelompok yang berambisi pada kekayaan. Karena suatu prinsip yang mengutamakan modal. Kedua, di dalam Al- Qur`an dikatakan bahwa salah satu sifat kapitalisme adalah kecenderungan manusia dalam menghimpun dan menghitunghitung harta. Ini sejalan dengan kapitalisme. Maka, penulis tertarik mengangkat pembahasan ini untuk mengetahui bagaimana Al-Qur`an mengisyaratkan sistem tersebut, sehingga diketahui unsur negatif dan positif, serta dapat menyimpulkan batasan-batasannya. Adapun masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Pertama, Apa dan bagaimana kapitalisme dalam praktek kehidupan manusia. Kedua, Apa dan bagaimana kapitalisme diisyaratkan dalam Al-Qur`an. Untuk membahas permasalahan di atas, jenis penelitian yang penulis gunakan adalah library research, yakni dengan mengetahui beragam pendapat dari beberapa referensi, khususnya dari para musfassir klasik maupun kontemporer. Adapun metode penafsiran dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode tematik, sehingga dapat menghasilkan penelitian yang komprehensif. Setelah melalui pembahasan, penelitian ini menghasilkan konklusi bahwa: Pertama, kapitalisme pada awalnya merupakan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan xxii para buruh. Dalam defenisi ini, kapitalisme memiliki defenisi positif. Namun, pada kenyataannya, seiring perkembangan zaman kapitalisme sepenuhnya memihak dan menguntungkan pihak pribadi dan kaum bisnis swasta. Karena di mata kapitalis yang dilihat hanya apa yang dimiliki dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah uang. Kedua, bahwa kata-kata kunci dalam Al-Qur`an terkait dengan kapitalisme di antaranya adalah harta ( مال ), mengumpulkan ( جمع ) atau menumpuk harta ( تكاثر ). Kapitalisme mempunyai kecenderungan dalam menumpuk harta seperti firman Allah QS. Al-Takatsur [102]: 1-2. QS. al-Humazah [104]: 1-2. Al- Qur`an juga menjelaskan bahwa jangan sampai harta hanya beredar di tangan orang kaya saja dalam QS. Al-Hasyre [59]: 7. Al-Qur`an menggambarkan kapitalisme pada sosok Qârǔn dalam QS. al-Qashash[28]: 76, Kapitalisme juga digambarkan dalam QS. al-Qalam [68]: 17-33, yaitu kisah para pemilik kebun yang enggan memberikan zakat atau infak kepada orang-orang miskin dari hasil panen kebun-kebunnya. Hingga Allah memberi azab dengan membinasan seluruh hasil panen yang hendak dipetiknya. Dari kisah tersebut mencerminkan unsur negatif dari kapitalisme. Namun, sistem ini juga mempunyai unsur positif dari kesungguhannya dalam bekerja sebagaimana disebutkan dalam QS. At-Taubah [9]: 105. Begitupun dengan persaingan ketat yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan yaitu terdapat dalam QS. Al-Baqarah [2]: 148 en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Kapitalisme en_US
dc.title Kapitalisme dalam Perspektif Al- Qur‟an en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account