Abstract:
Meningkatnya angka perceraian dan kasus KDRT dari
tahun ke tahun yang terjadi di Indonesia merupakan suatu hal
yang sangat memprihatinkan melihat kebanyakan warga
Negara Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Jika hal
tersebut terus meningkat, maka akan semakin sulit terciptanya
keluarga sakinah. Sedangkan majunya suatu negara berawal
dari pembentukan keluarga yang sukses, yang melahirkan
generasi-generasi yang shalih dan shalihah. Banyak hal yang
dapat dilakukan untuk mewujudkan terciptanya keluarga
sakinah, salah satunya dengan mencontoh kehidupan keluarga
yang dibangun oleh Nabi Ibrahim. Wahbah al-Zuhaili
merupakan mufassir kontemporer yang dalam menafsirkan
ayat-ayat Al-Qur`an dengan gaya bahasanya yang kekinian
dapat memudahkan kita untuk memahaminya. Berangkat dari
latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti
bagaimana konsep keluarga sakinah berdasarkan kisah Nabi
Ibrahim menurut penafsiran Wahbah al-Zuhaili.
Ada beberapa rumusan masalah yang hendak penulis
teliti, yaitu bagaimana Wahbah al-Zuhaili menafsirkan ayatayat
yang berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim. Kemudian
bagaimana kita mengaplikasikan pesan-pesan yang ada di
dalamnya untuk membangun keluarga sakinah.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yakni
penelitian yang berkenaan dengan pengumpulan data pustaka.
xviii
Jenis penelitian ini bersifat kualitatif agar mendapatkan data
yang mendalam, yang mengandung makna. Adapun metode
data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis
dokumen yang dengannya penulis dapat memperoleh data atau
informasi dari berbagai sumber tertulis atau dari sumber data
yang ada pada informan.
Dari hasil analisis yang penulis teliti, ditemukan bahwa
dalam ayat-ayat mengenai kisah Nabi Ibrahim terkandung
banyak pesan yang dapat kita teladani untuk membina
kehidupan rumah tangga yaitu berdo‟a agar mendapatkan
keturunan yang shalih, memiliki sikap tanggung jawab,
mendidik anak dengan memberikan contoh-contoh yang baik
kepada anak-anak terutama dalam hal beribadah kepada Allah
dan selalu bermusyawarah dalam segala hal. Selain itu, terkait
dengan problem-problem rumah tangga pada masa kini, kita
dapat mencontoh kehidupan keluarga Nabi Ibrahim dalam
mewujudkan keluarga yang sakinah, yaitu dengan
mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam pesan
tersebut untuk kita jalani dalam kehidupan rumah tangga di era
modern ini.