Abstract:
Ayat akal di dalam Al-Qur'an ada banyak sekali, termsuk term
ta'qilun ada 49 ayat, dan term tafakkarun 18 ayat. Dan ada sekitar 750
ayat di dalam Al-Qur'an yang mejelaskan tentang ayat kauniyah. 9
ayat terdapat pada ayat ta'qilun dan 8 ayat terdapat pada tafakkarun.
Tetapi penulis membatasinya hanya pada surah An-Nahl saja dan
hanya ditemukan lima ayat saja. Penulis menggunakan tafsir al-
Maraghi sebagai rujukan utama dalam menafsirkan ayat yang akan
penulis teliti. Penggunaan tafsir al-Maraghi ini karena tafsir tersebut
bercorak adâbi ijtima'î yakni tafsri yang membahas sosial
kemasyarakatan, sehingga diharapkan dapat dengan mudah dipahami
dan ditemukan pelajaran tentang akal pada ayat-ayat kauniyah.
Skripsi ini akan menjawab beberapa permasalahan yang
muncul dari tema terkait skripsi ini, yaitu: Pertama, Bagaimana
penafsiran al-Maraghi terhadap akal pada ayat-ayat kauniyah. Kedua,
Apa korelasi antara tafsir al-Maraghi dan sains.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan
(Library research). Telaah pustaka ini merupakan penelitian kualitatif
dengan sumber data primer yaitu tafsir al-Maraghi karya Ahmad
Mustafa al-Maraghi. Juga dilengkapi dengan data sekunder berupa
buku-buku yang relevan. Dalam pengumpulan data, penulis
menggunakan penelusuran kepustakaan dan metode dokumentasi.
Sedangkan analisis data dalam penelitian ini adalah analisis isi dan
teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, akal menurut
pandangan al-Maraghi adalah sesuatu yang bertugas untuk berfikir
dan merenungkan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, dan
akal yang dimaksud disini adalah yang berpusat di kepala. Kedua,
dalam menafsirkan ayat-ayat kauniyah, al-Maraghi memberikan
devinisi yang berbeda antara penggunaan kata ta'aqqul dan tafakkur.
Kata ta'aqqul digunakan bebarengan dengan penyebutan peristiwaperistiwa
yang ada di angkasa, sedangkan kata tafakkur digunakan
ketika menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi di dalam bumi.