dc.description.abstract |
Alasan pengambilan judul dikarenakan banyaknya cerita Isrâiliyyât
dalam Al-Qur’an yang bertentangan dengan syariat, yang seharusnya kita kaji
ulang untuk memastikan keisrâiliyyâtannya, bahkan harus ditolak dan kita
haramkan meriwayatkannya, kecuali untuk menerangkan kesalahannya.
Penulis tertarik untuk mengkaji tentang Harut dan Marut dimana begitu
banyak keganjalan serta keanehan dalam kisah Harut dan Marut tersebut
yang sudah tersebar dikalangan masyarakat. Dimana dua malaikat yakni
Harut dan Marut yang digadang-gadang sebagai setan yang mengajarkan
ilmu sihir.
Adapun rumusan masalah yang penulis ambil dalam penelitian ini
adalah bagaimana penafsiran kisah Harut dan Marut dalam kitab tafsir al-
Khazin dan Ibnu Katsîr? Apa dan Bagaimana isrâiliyyât menurut penafsiran
kisah dalam kedua tafsir tersebut? Apa dan bagaimana status kisah Isrâiliyyât
dalam kedua tafsir tersebut, apakah diterima, ditolak, atau didiamkan?
Metode penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan
(Library Reseach), maka penulis merujuk kepada Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim
karya Ibnu Katsîr dan Tafsir Lubabu at- Ta‟wil fi Ma‟ani at-Tanzil karya Al-
Khâzin. Kemudian di dukung oleh data dari literatur yang berkaitan dengan
penelitian ini. Selanjutnya pengumpulan data yang di gunakan adalah
dokumentasi. Data-data tersebut di kumpulkan mencari titik persamaan dan
perbedaannya.
Hasil penelitian ini: Pertama, penafsiran dalam tafsir Ibnu Katîr
tentang kisah Harut dan Marut adalah di jelaskan bahwa Harut dan Marut
adalah bukan lah dua malaikat yang mengajarkan sihir kepada manusia.
Sesungguhnya setanlah yang mengajarkan bahkan menyebarkan berita-berita
bohong pada zaman Sulaiman. Sama hal dengan penafsiran dalam tafsir Al-
Khazin dimana Sulaiman di fitnah seorang Penyihir oleh setan-setan. Kedua,
beberapa isrâiliyyât dalam kedua tafsir tersebut terdapat isrâiliyyât kisah
Harut dan Marut dalam tafsir Ibnu Katsir dan tafsir Al-Khazin. Adapun
isrâiliyyât dalam tafsir Ibnu Katsîr adalah sebagai berikut: 1). Dua Malaikat
turun ke bumi diberi syahwat. 2). Harut dan Marut merayu Zahrah. 3).
Zahrah berubah bentuk menjadi Venus. 4). Harut dan Marut di siksa oleh
azab dunia. Adapun isrâilîyyat dalam tafsir Al-Khazin adalah sebagai
xii
berikut: 1). Harut dan Marut adalah yang paling baik di kalangan Malaikat
yang dirubah karena berdosa/bercampur. 2). Allah memberikan mereka
syahwat ketika mereka di dunia untuk melarang manusia dari kemusyrikan,
membunuh, berzina dan meminum khamar, Harut dan Marut merayu Zahrah
yakni wanita tercantik di tanah Faris. Hingga akhirnya mereka melakukan
hal-hal tercela. Seperti membunuh, meminum khamar, dan berzina, 3). Harut
dan Marut di siksa azab dunia sampai hari kiamat dan di campak yang terbuat
dari besi, kaki mereka digantung antara langit dan bumi. Ketiga, Ibnu Katsîr
dan Al-Khazin menolak tetntang kisah Harut dan Marut dimana beliau
menetapkan kepalsuan serta menolak dengan kisah ini. Menurutnya hal ini
tidak marfu‟, jelas bahwa sumbernya adalah riwayat-riwayat Isrâiliyyât yang
diambil dari Ka’ab dan lainnya. Sedangkan Al-Khazin bahwa apa yang di
nukilkan ahli tafsir dan ahli pembawa berita tentang itu tidak benar dari
Rasulullah walaupun berita ini dari Yahudi. Menurutnya ini adalah
permainan kaum Yahudi terhadap Nabi Sulaiman pada zaman itu. |
en_US |