dc.description.abstract |
Upaya menafsirkan Al-Qur’an adalah tugas setiap generasi.
Oleh sebab itu, perlu disebut bahwa hasil interprestasi dan tiaptiap
generasi tidak pernah sampai pada level absolut tapi hanya
pada derajat relatif. Karena, bagaimanapun penerimaan manusia
terhadap wahyu verbal-tertulis, berbeda dari waktu-waktu
bergantung pada tingkat nalar masing-masing penafsir dan faktor
eksternal yang turut mempengaruhinya.
Dalam konteks Indonesia, penafsiran Al-Qur`an terus
berkembang hingga saat ini. Tentu itu fenomena yang sangat
membanggakan mengingat Indonesia adalah negara dengan
penduduk muslim terbanyak di dunia. Tidak hanya banyak dari
sisi kuantitas, karya tafsir Al-Qur`an di Indonesia telah
memperlihatkan keragaman dari sisi teknis penulisan dan
metodologi yang digunakan.
Penelitian dalam skripsi ini mengangkat judul “Metodologi
Penafsiran Ayat dalam Kitab Karya KH. Ahmad Rifa’i (W.
1286 h/1878 M) (study analisis kitab Syarhul Iman dan
Tabyinal Islah)” penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana metodologi kitab Syarhul Iman dan Tabyinal Islah
karya KH. Ahmad Rifa’i
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan
(library search). Sumber data penelitian ini bersumber dari dua
data yaitu data primer dan sekunder. Data primer yaitu kitab
Syarhul Iman dan Tabyinal Islah¸ sedangkan data sekundernya
yaitu buku-buka yang relevan dengan pembahasan skripsi ini
contohnya “perlawanan Kiai Desa” karya Abdul Djamil.
Pengumpulan data mengunakan metode dokumentasi dan dalam
menganalisis data menggunakan metose deskriftif analistis.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa metode yang
dipakai KH. Ahmad Rifa’i dalam kitabnya Syarhul Iman dan
Tabyinal Islah adalah metode maudhu’i, bentuk penafsirannya
adalah al-R’yu dan coraknya dalam kitab Syarhul Iman
menggunakan corak teologi sedangkan dalam kitab Tabyinal
Islah menggunakan corak fiqih dan adabi ijtima’i |
en_US |