DSpace Repository

Sihir Perspektif Al-Qur`an Studi Pemikiran Tafsir Al-Qur`an Al-„Azhîm, Al-Mîzân, dan Al-Kasysyâf

Show simple item record

dc.contributor.advisor Ali Mursyid
dc.contributor.author Nur Azizah Fatiati, 13210533
dc.date.accessioned 2020-06-30T04:50:47Z
dc.date.available 2020-06-30T04:50:47Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/690
dc.description.abstract Skripsi ini menelaah tentang bagaiamana Al-Qur`an berbicara tentang sihir, para ulama berpendapat tentang hukum mempelajari sihir. Karena keberadaan sihir dalam kehidupan masyarakat merupakan sebuah keniscayaan yang sampai hari ini masih dipercayai, baik itu dari kalangan yang beragama maupun tidak. Perkara sihir terkadang bisa membuat rusaknya interaksi sosial. Hal ini wajar, sihir memang masuk kategori abstrak yang sulit dibuktikan secara ilmiah. Berangkat dari permasalahan ini akhirnya penulis terdorong untuk mengkaji lebih dalam bagaimana Al-Qur‟an berbicara tentang sihir dengan mengambil ayat-ayat yang terkait dan menafsirkannya dengan tafsir Al-Qur`an Al-„Azhîm, Al-Mîzân, dan Al-Kasysyâf yang mana ketiga tafsir ini memiliki sumber penafsiran yang berbeda. Pada skripsi ini terdapat 2 pokok permasalahan, Pertama, Bagaimana penafsiran ketiga mufassir tersebut terhadap ayat-ayat yang berhubungan dengan sihir?, kedua, Apa persamaan dan perbedaan penafsiran ketiga mufassir terhadap ayat-ayat sihir? Metode penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan (Library Research), maka penulis merujuk kepada Tafsir Al-Qur`an Al-„Azhîm, Al-Mîzân, dan Al-Kasysyâf. Kemudian didukung oleh data dari literature yang berkaitan dengan penelitian ini. selanjutnya pengumpulan data yang digunkan adalah dokumentasi. Data-data tersebut dikumpulkan kemudian mencari titik persamaan dan perbedaannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Pertama Sihir menurut pandangan Ibnu Katsîr adalah sebuah proses perbuatan yang memalingkan keadaan dari yang sebenarnya menjadi samar-samar, sesuatu perbuatan yang dapat menimbulkan perubahan suatu zat. Sedangkan menurut pandangan Thabathaba‟i dan Zamakhsyarî sihir hanyalah pengelabuan dan tipuan mata semata dan bentuknya tidak nyata. Kedua, Terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam tafsir Al-Qur`an Al-„Azhîm, Al-Mîzân, dan Al-Kasysyâf. tafsir Al-Qur`an Al-„Azhîm mengatakan bahwa ilmu sihir memang ada hakikatnya, dan bahwasanya pula para tukang sihir dapat mempengaruhi orang yang disihir tidak lain atas izin Allah SWT sedangkan menurut pandangan Thabathaba‟i dan Zamakhsyarî bahwa sihir tidak mengadung hakikat sehingga mampu menguasai dan mengatur atas segala sesuatu dan memberikan pengaruh melainkan semata-mata permainan ketangkasan dan sulap para penyihi en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Sihir en_US
dc.subject Tafsir Al-Qur`an Al-„Azhîm en_US
dc.subject Al-Mîzân en_US
dc.subject Al-Kasysyâf en_US
dc.title Sihir Perspektif Al-Qur`an Studi Pemikiran Tafsir Al-Qur`an Al-„Azhîm, Al-Mîzân, dan Al-Kasysyâf en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account