DSpace Repository

Tawakal dalam Al-Qur`an (Studi Komparasi Tafsir Al- Mizan dan Al-Alusi)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Muhammad Ulinnuha
dc.contributor.author Nur’aini Syarifuddin, 13210535
dc.date.accessioned 2020-06-30T05:04:14Z
dc.date.available 2020-06-30T05:04:14Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/692
dc.description.abstract Skripsi ini menelaah tentang makna tawakal, penulis mengambil tema ini karena banyak orang salah dalam memahami makna tawakal kepada Allah swt. Mereka menganggap bahwa tawakal itu semata-mata menyerah kepada Allah tanpa berusaha. Itulah yang membuat penulis terdorong untuk mengkaji lebih mendalam, apakah tawakal itu bisa membawa perbedaan dalam maksud ataupun tujuannya dengan mengambil penafsiran dari tafsir Al-Mizan dan Al-Alusi, yang mana keduanya merupakan mufassir dari madzhab theologi yang berbeda, yaitu Syi‟ah dan Sunni. penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan (Library Research), maka penulis merujuk kepada Tafsir Al-Mizan dan Tafsir Al- Alusi sebagai data primer. Kemudian didukung oleh data dari literature yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Selanjutnya tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Data-data tersebut dikumpulkan seterusnya mencari titik persamaan dan perbedaannya melalui pendekatan metode tafsir muqarin. Muhammad Husain Thaba-thaba‟i menafsirkan tawakal adalah bergantung pada takdir yang telah ditetapkan Allah atau bersifat Jabariyyah. Segala urusan hanya Allah saja yang mengatur tanpa campur tangan manusia di dalamnya, jadi manusia tidak diperkenankan berikhtiar. Sedangkan al- Alusi menjelaskan Tawakal itu adalah menyerahkan kepada Allah segala perkara setelah berusaha dan berikhtiar, kita hanya perlu bersandar kepada- Nya karena hanya Dia-lah yang mampu mengurus segala urusan hambahamba- Nya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara mufassir sunni dan syi‟ah. Mufassir sunni mengatakan Tawakal merupakan landasan atau tumpuan terakhir dalam sesuatu usaha atau perjuangan. Baru berserah diri kepada Allah setelah menjalankan ikhtiar. , sedangkan mufassir Syi‟ah lebih condong ajaran Jabariyyah. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Tawakal en_US
dc.subject Tafsir Al- Mizan en_US
dc.subject Tafsir Al-Alusi en_US
dc.title Tawakal dalam Al-Qur`an (Studi Komparasi Tafsir Al- Mizan dan Al-Alusi) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account