Abstract:
Skripsi ini menelaah tentang bagaimana Allah menciptakan Alam
Semesta yang sangat luas beserta dengan isinya yang dapat dimanfaatkan
oleh makhluk hidup, penulis mengambil tema ini karena banyaknya teori
para ilmuwan yang kerap berubah-ubah, berangkat dari permasalahan ini
akhirnya penulis terdorong untuk mengkaji lebih mendalam, bagaimana alam
semesta ini tercipta pada titik temu yang pasti dengan mengambil ayat-ayat
yang terkait dan menafsirkannya dengan tafsir Al-Misbah dan tafsir
Departemen Agama RI, yang mana kedua tafsir tersebut menggunakan
metode tahlili.
Pada skripsi ini terdapat 2 pokok permasalahan, Pertama, Apa saja
ayat-ayat Al-Qur`an yang berbicara mengenai penciptaan alam semesta serta
penafsirannya menurut Al-Misbâh dan tafsir Departemen Agama RI, Kedua,
Bagaimana perbandingan penfasiran antara tafsir Al-Misbâh dan tafsir
Departemen Agama RI juga relevansinya dengan teori Ilmuwan Barat.
Metode penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan (Library
Research), maka penulis merujuk kepada Tafsir Al-Misbah dan Tafsir
Departemen Agama RI sebagai data primer. Kemudian didukung oleh data
dari literature yang berkaitan dengan penelitian ini. Selanjutnya teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Data-data tersebut
dikumpulkan kemudian mencari titik persamaan dan perbedaannya melalui
pendekatan metode tafsir muqarin.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
cukup signifikan dalam tafsir Al-Misbah dan tafsir Departemen Agama RI
yang mana kedua tafsir tersebut adalah tafsir tahlili. Al-Misbah mengatakan
bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dengan cara menurunkan hujan
dari langit dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan di bumi dan Allah
menciptakan langit dan bumi dalam waktu enam masa, sedangkan dalam
tafsir Departemen Agama RI mengatakan bahwa Allah menciptakan langit
dan bumi dengan cara menaikkan langit ke atas dan membiarkan bumi di
tempatnya (di bawah), yakni dengan adanya udara di antara keduanya.