dc.description.abstract |
Pernikahan merupakan salah satu sarana untuk mendekatkan diri
kepada Allah, agar terhindar dari perbuatan yang dilarang dalam agama. Tapi
dewasa ini banyak pernikahan dilakukan hanya sekedar saja, tanpa
memamahami makna yang terkandung dalam ikatan tersebut. Sehingga
banyak problematika yang terjadi dalam kehidupan rumahtangga yang
menyebabkan kurang implementasi konsep pernikahan harmonis, dan jauh
dari nilai-nilai yang tertanam dalam ajaran Islam dan al-Qur`an. Sebab
demikianlah peneliti terdorong untuk mengkaji lebih dalam bagaimana
pandangan, serta persamaan dan perbedaan dalam penafsiran Abdurra‟uf as-
Singkili, Hasbi ash-Shiddiqy, dan Hamka terhadap ayat-ayat al-Qur`an
mengenai konsep pernikahan harmonis.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
pendekatan komparatif. Dalam penelitian ini penulis mencoba menjawab
permasalahan yang ada melalui studi dokumen atau pustaka (Library
Research), dengan merujuk pada data primer dan sekunder. Sumber data
primer yang digunakan penulis adalah Tafsir Tarjumanul Mustafid, Tafsir an-
Nur, dan Tafsir al-Azhar. Kemudian data sekunder yang penulis gunakan
merupakan kamus Melayu serta buku-buku yang berkaitan dengan
pembahasan. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis
deskriptif.
Penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum pandangan
Abdurra‟uf, Hasbi, dan Hamka memiliki prinsip yang sama terhadap 8 ayat
al-Qur`an mengenai konsep pernikahan harmonis. Kemudian perbedaan
terbagi dua , pertama terdapat pada linguistik yang dipakai oleh mufassir
sendiri, pada lafad “Qawwamun” Abdurrau‟f menggunakan bahasa
“dikeraskan”, Hasbi dan Hamka menggunakan bahasa “pemimpin”. dan
pada lafad “ma’ruf” Abdurra‟uf menggunakan bahasa “elok”, Hasbi
menggunakan Bahasa “yang baik sesuai syara‟”, dan Hamka menggunakan
bahasa “patut” walaupun mereka berbeda bahasa yang digunakan namun
memilki makna yang sama. Kedua, dilihat dari teknik penafsiran yang
digunakan mufassir, Abdurra‟uf secara ijmali, Hasbi secara ijmali, sedangkan
Hamka secara tahlili |
en_US |