dc.description.abstract |
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah pertama, bagaimana
penafsiran Sayyid Qutbh dan Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat
Thãghût dalam Al-Qur‟an beserta perbedaannya.
Adapun tujuannya dalam penelitian ini adalah untuk memaparkan
penafsiran Sayyid Quthb dan Quraish Shihab sebagai salah satu wacana bagi
umat islam terkait dengan berbagai macam penafsiran yang muncul pada
zaman dulu dan sekarang. Agar nantinya dapat mengembangkan penafsiran
ayat al-Qur‟an yang yang tidak dapat diterima oleh masyarakat untuk di
rasionalkan. Kemudian dalam menafsirakan tidak mengabiaikan kaidah yang
berlaku dalam ilmu tafsir yang telah disepakati oleh para ulama tafsir.
Dalam menjawab permasalah di atas, penelitian ini menggunakan
jenis penelitian kepustakaan (Librari research) dengan metode penyajian
data serta deskriptif dan analitis. Deskriptif Analitis adalah memaparkan
bagaimana kedua mufassir menafsirkan kata Thãghût dalam al-Qur‟an
kemudian membandingkan pendapat keduanya dalam menafsirkan kata
tersebut.
Penelitian ini di lakukan karena melihat fenomena yang terjadi
sekarang, banyak orang yang dengan mudahnya menyebut saudaranya
sesama muslim sebagai Thãghût padahal mereka sendiri ada yang tidak
mengetahui dan ada yang mengetahui akan arti dan maksud dengan thagut.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa Thãghût menurut Sayyid Quthb adalah
variasi bentuk dari kata “thughyan”, yang berarti segala sesuatu yang
melampaui kesadaran, melanggar kebenaran, dan melampaui batas yang telah
di tetapkanAllah SWT bagi hamba-hambanya, tidak berpedoman pada
akidahAllah SWT, tidak berpedoman pada syariat yang ditetapkanAllah
SWT. dan yang termasuk dalam katagori Thãghût adalah setiap manhaj
tatanan , sistem yang tidak berpijak pada peraturanAllah SWT, begitu juga
setiap pandangan , perundang-undangan,peraturan, kesopanan atau tradisi
yang tidak berpijak pada peraturan Allah SWT. Sedangkan Quraish Shihab
Thãghût terambil dari kata yang berarti melampaui batas yang biasanya
digunakan untuk melampaui batas dalam keburukan. Setan, Dajjal, penyihir,
yang menetapkan hukum bertentangan dengan ketentuan ilahi,
tirani,semuanya di gelar dengan Thãghût |
en_US |