dc.description.abstract |
Skripsi ini membahas tentang penafsiran amar ma’rûf nahi munkar
dalam pandangan Al-Qâdhi Abdul Jabbâr, kajian terhadap tafsir Tanzîh Al-
Qur’ân ‘An al-Mathâ’in. Al-Qâdhi Abdul Jabbâr sendiri merupakan salah
satu tokoh tafsir dari kalangan Mu’tazilah yang masyhur. Kajian dalam
skripsi ini hanya berfokus pada ayat-ayat mengenai amar ma’rûf nahi
munkar, yang mana di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat yang dibahas.
Sebuah penelitian terdahulu skripsi karya Euis Fathiyatus Sa’adah
yang berjudul “ Amar Ma’rûf Nahi Munkar (Kajian Tafsir Al-Azhar Surah
Ali ‘Imrân Ayat 104). Yang hanya mengulas mengenai penafsiran dalam
pandangan tafsir al-Azhar pada surat Ali ‘Imrân ayat 104. Berbeda dengan
penelitian ini yang membahas mengenai amar ma’rûf nahi munkar dalam
pandangan al-Qâdhi Abdul Jabbâr dalam dalam al-Qur’an yang terdiri dari
beberapa surah. Banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang membahas
mengenai Amar Ma’rûf Nahi Munkar, namun dalam skripsi ini hanya akan
mencoba membahas 9 ayat dari surah-surah yang berbeda yang berkaitan
dengan tema, agar pembahasan skripsi ini terarah dengan baik. Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas adalah mengenai konsep dan juga
penafsiran Al-Qâdhi Abdul Jabbâr tentang Amar Ma’rûf Nahi Munkar,
mengingat beliau merupakan salah satu ahli tafsir yang terkenal di kalangan
Mu’tazilah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research,
yaitu suatu rangkaian kegiatan yang berkenaan dengan pengumpulan data
pustaka, dengan mendeskripsikan penjelasan dari berbagai pendapat mufassir.
Dari penelitian ini penulis menemukan beberapa kesimpulan
diantaranya menurut penafsiran Abdul Jabbâr mengenai perintah Amar
Ma’ruf Nahi Munkar merupakan suatu kewajiban dari sekolompok orang
saja, karena menurut beliau perintah itu hanya untuk orang-orang mukallaf
juga untuk orang-orang yang telah mendapat petunjuk dari Allah dan
menjalankannya sesuai dengan kondisi dan kekuatan yang dimilikinya
masing-masing. Secara garis besar semua Imam Mu’tazilah berpendapat
xvi
yang sama karena peran Amar Ma’ruf Nahi Munkar merupakan salah satu
dari lima dasar teologi Mu’tazilah. Berbeda dengan panafsiran para ulama
Sunni, menurut mereka Amar Ma’rûf Nahi Munkar merupakan kewajiban
umat Muslim yang mana adalah sebaik-baik Umat yang Allah turunkan dan
merupakan yang paling banyak dan tanpa bosan meyeru kepada kebaikan |
en_US |