Abstract:
Perbedaan adalah sebuah keniscayaan. Namun seringkali perbedaan tersebut
memunculkan sikap intoleran. Di Indonesia sendiri, banyak sekali perbedaan
yang mewarnai; mulai dari budaya, etnis dan agama. Perbedaan agama kerap
menjadikan pemeluknya bersikap semena-mena. Padahal, Islam telah
mengajarkan pada kerukunan. Islam sendiri adalah agama yang rahmatan lil
„âlamîn. Namun mengapa akhir-akhir ini marak sekali terjadi aksi-aksi yang
mengatasnamakan Islam untuk menyerang minoritas yang dianggap salah?
Berangkat dari hal itu, penulis tergerak untuk melakukan penelitian, telaah
ayat-ayat toleransi yang ada di dalam Al-Qur`an berdasarkan pemahaman
mufaasir kontemporer Indonesia.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
pendekatan komparatif. Dalam penelitian ini, penulis mencoba menjawab
permasalahan yang ada melalui studi dokumentatif atau pustaka dengan
merujuk pada data primer dan skunder. Sumber data primer yang penulis
gunakan adalah Tafsir An-Nur, Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Mishbah.
Sementara data sekundernya merupakan buku-buku yang berkaitan dengan
pembahasan toleransi. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu
deduktif-komparatif.
Penelitian ini membuktikan bahwa dalam Al-Qur`an secara eksplisit
memang tidak ditemukan kata toleransi. Namun jika yang dimaksud adalah
sikap saling menghargai dan menerima keberagaman yang ada, maka Al-
Qur`an dengan jelas membahas tema tersebut. Dan hasil dari penelitian ini
adalah adanya persamaan pendapat antara M. Hasbi as-Shiddieqy, Buya
Hamka maupun M. Quraish Shihab terhadap makna dan pelaksanaan sikap
toleransi. Adapun perbedaannya hanya terletak dari segi penyampaian atau
cara menjelaskannya. Perbedaan ini tidaklah terlalu berarti, terlepas dari pada
hal itu, ketiga mufassir ini tergolong moderat dalam memaknai dan
memahami ayat-ayat yang berisikan kandungan sikap toleransi. Dan toleransi
sendiri adalah sebuah sikap keterbukaan, menerima kemajemukan dan
menghargai perbedaan yang ada, khususnya dalam hubungan antar umat
beragama. Untuk pelaksanaan toleransi dalam kehidupan sehari-hari, sikap
ini harus didasari oleh kelapangan dada terhadap orang lain yang berbeda
dengan tetap berpegang teguh pada prinsip agama yang diyakininya.
Toleransi diajarkan oleh Al-Qur`an guna untuk menjaga keharmonisan
hubungan antar umat beragama dan juga demi terciptanya kehidupan yang
damai antar umat manusia.