Abstract:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana waktu dalam
Tafsir Raudhah Al-„Irfân fî Ma‟rifah Al-Qur`ân karya Ahmad Sanusi dalam
QS. Al-Fajr, asy-Syams, adh-Dhuhâ, al-Lail, dan al-„Ashr. Karena begitu
berharga dan pentingnya waktu dengan kehidupan yang silih berganti,
terdapat kelapangan dan kesempitan, kemudahan dan kesengsaraan,
kekayaan dan kemiskinan, serta bahagia dan celaka, semuanya silih berganti.
Namun, masih sering terjadi kesenggangan waktu dalam umat Islam
terutama dalam aktivitas kehidupannya.
Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian library
research. Penelitian telaah pustaka ini merupakan penelitian kualitatif
dengan sumber data primer yaitu Tafsir al-Raudhah al‟irfân karya Ahmad
Sanusi. Juga dilengkapi dengan data sekunder berupa buku-buku yang
relevan. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode
dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini adalah metode maudhû‟i dan
muqârran.
Hasil penelitian penulis dalam surat al- Fajr Allah bersumpah dengan
waktu fajar bahwa manusia telah diberi kenikmatan dan petunjuk untuk
memulai suatu aktivitas dengan tidak sia-sia, tanpa mengulur-ngulur waktu,
karena masa lampau tidak dapat diulang lagi.Dalam surat asy-Syams Allah
bersumpah dengan matahari dan rembulan yang diciptakan untuk
kemaslahatan umat manusia dan bersumpah demi keduanya untuk
mengingatkan mereka akan manfaat-manfaat besar yang ada pada keduanya.
Dalam surat al-Lail Allah mengisyaratkan dengan tingkat amalan manusia
yang baik dan yang buruk. Dalam surat adh-Dhuhâ Allah bersumpah bahwa
menggunakan waktu dengan urusan akhirat itu lebih diutamakan. Dalam
surat Al-„Ashr ini Allah Swt bersumpah bahwa seluruh manusia yang tidak
menggunakan waktunya pada hari itu dengan baik dan bermanfaat maka
akan merugi dan menyesalinya.Allah telah bersumpah dengan berbagai term
waktu dari mulai terbit matahari hingga terbenamnya matahari, tidak lain