Abstract:
Ad-Dakhil menjadi disiplin ilmu yang layak diperhitungkan dewasa ini.
Muhammad Ulinnuha menulis, bahwa tafsir adalah produk manusia. Jadi
alpa ataupun kesalahan pada produk tafsir merupakan keniscayaan. Ad-dakhil
dicetuskan antara lain untuk membersihkan dan menetralisir kesalahan
tersebut agar tafsir bersih dan steril dari unsur-unsur yang dapat
melemahkannya.
Salah satu karya tafsir yang menjadi sorotan adalah tafsir Lubab at-
Ta'wil fi Ma'ani at-Tanzil, atau yang lebih dikenal dengan tafsir al-Khazin.
Bukan hanya karena banyaknya pelansiran riwayat israiliyyat di dalamnya—
yang sering dibiarkan tanpa komentar meskipun berkategori bathil—, namun
juga masifnya pemotongan sanad riwayat-riwayat yang dicantumkan, yang
kemudian membuat tafsirnya tidak dijadikan rujukan oleh para ulama.
Karya-karya ilmiah mengenai ad-dakhil sudah banyak ditulis, meliputi
skripsi, tesis, dan jurnal-jurnal ilmiah. Semua karya-karya tersebut mengupas
ad-dakhil fi tafsir dengan sampel kitab-kitab tafsir yang berbeda. Dari hasil
pencarian, belum ditemukan penelitian ad-dakhil yang mengambil tafsir al-
Khazin.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa unsur-unsur ad-dakhil yang
terdapat di dalam tafsir al-Khazin, dengan sampel ayat-ayat kisah disurah an-
Naml. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kritik tafsir—ad-dakhil—dan
kritik hadis, menggunakan referensi kepustakaan terkait judul penelitian, dan
dianalisa menggunakan teknik deskriptif-analisis agar diketahui ayat-ayat
yang mengandung ad-dakhil serta bentuk-bentuknya.
Dari proses tersebut, kemudian diketahui bahwa ad-dakhil yang terdapat
di dalam sampel hanyalah ad-dakhil bi al-ma`tsur (riwayat), dengan deskripsi
bentuk-bentuknya sebagai berikut: 1 hadis maudhu', 1 hadis dhaif, 3
israiliyyat dengan kategori tawaqquf dan 2 israiliyyat dengan kategori bathil.