dc.description.abstract |
Islam merupakan agama yang mengatur segala sisi kehidupam
umatnya. Salah satu sisi yang diperhatikan adalah dalam proses serah
terima ilmu. Setiap ilmu yang diterima dari satu generasi ke generasi
setelahnya harus bisa dipertanggungjawabkan nilai keotentikannya.
Sistem sanad menjadi solusi yang diberikan agama Islam untuk
menjaga nilai keotentikan setiap ilmu yang diterima umatnya.
Saat ini, kajian tentang sanad kurang mendapatkan perhatian.
Akibatnya, sanad menjadi kurang populer di kalangan umat Islam
khususnya umat Islam di Indonesia. Hanya sebagian kalangan saja
yang memahami tentang sanad salah satunya adalah kalangan
pesantren. Di Indonesia terdapat beberapa pesantren yang masih
menghidupkan tradisi pemberian sanad Al-Qur’an, salah satunya
adalah Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an Baitul Abidin Darussalam
Wonosobo dan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Banjar.
Penulis tertarik untuk meneliti bagaimana tradisi pemberikan sanad
Al-Qur’an di kedua pesantren tersebut.
Jenis metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah jenis penelitian lapangan (field Research) dengan metode
analisis data deskriptif analitis. Selain itu, penelitian ini menggunakan
pendekatan fenomenologi yaitu suatu pendekatan yang berusaha
melukiskan pengalaman penulis sebagaimana adanya, tanpa
memperhatikan asal usul psikologinya dan keterangan kausal yang
dapat disajikan oleh ilmuwan, sejarawan,dan sosiolog.
Tradisi pemberian sanad Al-Qur’an di Pondok Pesantren Tahfidzul
Qur’an Baitul Abidin Darussalam berlangsung secara tertutup, tidak
semua santri mengetahui tradisi tersebut. KH. As’ad hanya
memberikan sanad kepada beberapa santri dengan cara yang
bervariasi. Sebagian hanya diceritakan sekilas, sebagian diberikan
secara tertulis, dan sebagian tidak diberikan sanad. Untuk
mendapatkan sanad dari beliau cukup sulit karena harus memenuhi
beberapa persyaratan khusus. Adapun tradisi pemberian sanad Al-
Qur’an di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar awalnya
berlngsung tertutup kemudian pada tahun 2016 tradisi tersebut
berlangsung secara terbuka. Sanad diberikan secara lisan dan tulisan
pada acara khatmil Qur’an setiap tanggal 14 Muharram. Syarat untuk
mendapatkan sanad di Pesantren ini cukup mudah, karena santri
cukup menyetorkan hafalan sampai selesai dan ikut khatmil Qur’an |
en_US |