dc.description.abstract |
Dewasa ini banyak muncul kitab-kitab tafsir yang berbahasa
selain bahasa Arab. Selain itu banyaknya Mufassir dari berbagai macam
latar belakang. Salah satunya munculnya Kitab Al-Ubairiz Fî Tafsîri
Gharâibil Qur’ânil Azîz. Kitab ini adalah salah satu karya sastrawan
Indonesia yaitu KH. Ahmad Mustafa Bisri. Tafsir ini ditulis dengan dua
bahasa yakni bahasa Jawa dengan tulisan pegon dan bahasa Indonesia
dengan tulisan latin. Keberadaan tafsir ini lengkap 30 juz dan hanya
menafsirkan kata-kata yang dianggap gharib.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dimensi sastra yang
terkandung dalam tafsir karya Gus Mus. Sastra yang dimaksud disini
adalah Sastra Jawa dan dimensi sastra yang dianalisa adalah dari segi
bahasa dan tulisannya. Tentu sebelumnya akan dilakukan kategorisasi
dalam Sastra Jawa. Dalam analisa dimensi sastra dari segi bahasa,
penelitian ini memfokuskan pemetaan terhadap tingkatan tutur kata
dalam berbahasa Jawa yaitu apakah masuk dalam ragam ngoko, madya,
atau krama. Selanjutnya dalam analisa dimensi sastra dari segi tulisan
penelitian ini melakukan pemetaan terhadap model tulisan pegon yang
dipakai dalam tafsir Al-Ubairiz Fî Tafsîri Gharâibil Qur’ânil Azîz.
Penelitian ini termasuk penelitian library research atau
kepustakaan yang menggunakan metode analisa data deskriptif-analisis.
Maka sumber utama dalam penelitian ini adalah kitab tafsir Al-Ubairiz
Fî Tafsîri Gharâibil Qur’ânil Azîz, dan sumber sekundernya adalah
buku-buku yang membahas tentang Sastra Jawa, tulisan pegon maupun
tingkat tutur kata dalam bahasa Jawa.
Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, dilihat berdasarkan
isinya masuk dalam jenis sastra Piwulang dan Islam. Kedua, dilihat dari
dimensi sastra sisi tulisan pegon yang digunakan tafsir al-Ubairiz secara
umum mengikuti model penulisan KH. Bisri Mustofa dalam tafsirnya al-
Ibriz. Ketiga, dilihat dari tingkatan tutur kata penggunaan bahasa Jawa,
terekam dalam tafsirnya menggunakan tingkat ngoko dan krama |
en_US |