dc.description.abstract |
Dalam menafsirkan Al-Qur‟an dan memahaminya dengan
sempurna, bahkan untuk menterjemahkannya diperlukan ilmu-ilmu Al-
Qur‟an karena dengan ilmu-ilmu Al-Qur‟an seseorang dapat
menafsirkan Al-Qur‟an dan juga harus memperhatikan kaidah-kaidah
yang berlaku, namun dari banyaknya kaidah tafsir kâna dan maknanya
termasuk yang jarang dibahas dan diteliti, padahal kâna dan maknanya
memilki makna khusus tidak hanya sekedar tarfa‟u al-isma wantansibu
al-khabar, dari itu penulis tertarik ingin meniliti kâna dan maknanya
dengan judul “kâna dan makanya dalam penafsiran Al-Qur‟an ( studi
analisis surat an-Nisa‟ pada tafsir jalâlain).
Adapun rumusan masalahnya ialah 1) bagaimana kâna dalam
surat an-Nisa‟, 2) bagaimana kâna dan maknanya pada surat an-Nisa dan
tafsir jalâlain, kemudian metodelogi penelitian dari skripsi ini ialah
library research dan menggunakan teori kaidah kâna dari Abu Bakar ar-
Razi yang dikutip dalam kitab al-Itqhân fî „ulûmi Al-Qur‟an.
Adapun hasil dari analisa yang didapat ialah Pada surat An-
Nisa‟ penulis menemukan terdapat 112 kȃna dari 176 ayat . Baik dalam
bentuk fi‟il mȃdhi, fi‟il mudlȃri‟, dan fi‟il „amr. fi‟il mȃdhi 84 kȃna, fi‟il
mudlȃri 27 kȃna, dan fi‟il „amr 1 kȃna.
Kemudian dari 112 kȃna terbagi menjadi 5 kaidah yaitu makna
yang menunjukan azali dan abadi, inqitha‟ ( terputus), hȃl (masa
sekarang), istiqbȃl (masa yang akan datang), sȃra (menjadi) dan 1
kaidah yang terdapat pada kalimat negatif menafi‟kan kebenaran.
Adapun kȃna yang menunjukan azali dan abadi terdapat 49 kȃna ,
makna inqitha‟ ( terputus) : 4 kȃna, makna yang menunjukan hȃl (masa
sekarang): 30 kȃna, makna yang menunjukan istiqbȃl (masa yang akan
datang): 10 kȃna, makna yang menunjukan sȃra (menjadi) terdapat 9
kȃna dan 1 kaidah yang terdapat pada kalimat negatif terdapat 9 kȃna |
en_US |