dc.description.abstract |
Perkembangan teknologi melahirkan banyak hal baru, termasuk
dalam hal ihwal agama. Al-Qur‟an Digital dengan berbagai jenisnya
merupakan salah satu dampak perkembangan teknologi tersebut. Hal ini
sebenarnya menjadi keutungan tersendiri bagi umat Islam. Al-Qur`an digital
memiliki fitur yang sangat beragam, mulai dari mencari ayat, mencari kata
dan derivasinya, terjemahan ke dalam berbagai bahasa, asbab al-Nuzul
sekaligus ada kutipan penjelasan dari berbagai macam tafsir. Namun timbul
pertanyaan, bagaimana adab dalam menyikapi Al-Qur'an Digital yang
beredar? apakah sama dengan cara menyikapi Mushaf Al-Qur‟an seperti
biasanya?. Hal inilah yang akan dikaji dalam penelitian ini.
Penelitian yang menggunakan jenis penelitian lapangan dan kualitatif
akan fokus menganalisa pemahaman dan sikap Mahasiswi Institut Ilmu Al-
Qur‟an Jakarta prodi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir dalam menggunakan Al-
Qur‟an Digital.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan penulis, dapat
disimpulkan bahwa mayoritas mahasisiwi Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta
Prodi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir baik semester dua sampai delapan dalam
menganggap berbeda Aplikasi Al-Qur‟an Digital dengan Mushaf Al-Qur‟an
dalam hal penggunaanya. Hal ini terlihat dari pendapat dan pemahaman
mereka tentang adab membawa Aplikasi Al-Qur`an digital ke kamar mandi
dan membaca Al-Qur`an digital dalam keadaan berhadats. Mayoritas dari
responden membolehkan kedua hal tersebut. Mengenai kebolehan membawa
Al-Qur`an digital ke kamar mandi diumpamakan dengan seorang penghafal
Al-Qur`an yang dalam pikirannya terdapat ayat Al-Qur`an.
Walaupun begitu, ada juga pendapat dan pemahaman yang berbeda
dari pemaparan di atas. Mereka mengikuti pendapat yang menyatakan
persamaan Al-Qur`an digital dan Mushaf Al-Qur`an. hal ini menjadikan
mereka berusaha menjaga adab kepada mushaf seperti yang diajarkan ulama
terdahulu. Pemahaman ini dipegang oleh minoritas responden. |
en_US |