Abstract:
Berkenaan dengan resepsi masyarakat muslim terhadap keberadaan
Al-Qur`an di tengah-tengah masyarakat, fenomena menghafal Al-Qur`an
menjadi salah satu interkasi yang semakin marak dilakukan oleh umat
Muslim diseluruh dunia. Al-Qur`an yang memiliki keistimewaan untuk
mudah dihafalkan oleh kalangan manapun menjadi sebuah daya tarik para
Muslim dalam menghafalkan Al-Qur`an, tidak terkecuali para penyandang
disabilitas, khususnya tunanetra. Antusias mereka dalam menghafalkan Al-
Qur`an terlihat dari bermunculannya para penghafal Al-Qur`an dari kalangan
tunanetra. Namun, disayangkan jumlah tunanetra Muslim yang
menghafalkan Al-Qur`an sangat sedikit dibanding jumlah tunanetra Muslim
yang buta huruf Al-Qur`an. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan
dipaparkan mengenai sebuah fenomena living Qur`an yaitu pelaksanaan
tahfîzh Al-Qur`an di Pesantren Raudhlatul Makfufin dengan judul skripsi
yaitu “Kegiatan Menghafal Al-Qur`an Santri Tunanetra (Studi Living Qur`an
di Pesantren Raudlatul Makfufin, Serpong, Tangerang Selatan)”. Adapun
rumusan masalah yang peneliti ambil adalah (1) bagaimana prosesi kegiatan
tahfîzh Al-Qur`an di Pesantren Raudlatul Makfufin Tangerang Selatan? dan
(2) Bagaimana Pemaknaan kegiatan tahfîzh Al-Qur`an terhadap santri
Tunanetra dalam kehidupan sehari-hari
Penelitian ini, menggunakan jenis penelitian kualitatif untuk meneliti
fenomena Living qur`an, yaitu berupa studi lapangan (field research) yang
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah para santri tunanetra penghafal Al-Qur`an yang tinggal
di Pesantren Raudhlatul Makfufin sebanyak 12 orang, terdiri dari 3 orang
santri putri dan 9 orang santri putra. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi.
Pada tahap deskriptif akan dijelaskan secara detail tentang segala hal
yang berkaitan dengan pelaksanaan tahfîzh Al-Qur`an di Pesantren Raudlatul
Makfufin sehingga hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwasanya (1)
Kegiatan menghafal Al-Qur`an di Pesantren Raudlatul Makfufin telah ada
sejak tahun 2015. Dengan mewajibkan seluruh santri mengikuti kelas dasar
terlebih dahulu kemudian dilanjutkan ke kelas menghafal. Program kelas
menghafal diawali dengan hafalan dari juz 30, juz 1 sampai seterusnya,
xx
dengan target menyelesaikan 2 juz setiap per semester. Para santri
diwajibkan untuk menggunakan Al-Qur`an braille dalam menghafalkan Al-
Qur`an, sedangkan Al-Qur`an digital sebagai penopang dalam pelafalan
menghafal Al-Qur`an. (2) Pengaruh kegiatan menghafal Al-Qur`an yang
penulis dapatkan dilapangan terbagi menjadi dua bagian yaitu pengaruh
dalam bentuk psikis dan kesehatan. Manfaat yang dirasakan para santri
dalam menghafalkan Al-Qur`an terhadap psikis adalah merasakan
ketenangan, menambahkan rasa percaya diri, merasakan emosi positif,
merasa dekat dengan Allah, dan memiliki rasa tanggung jawab. Sedangkan
dalam kesehatan adalah merasakan kesembuhan, jarang kambuh, tidak terasa
nyeri dan sakit pada penyakit yang dialami.
Hal ini, sebagai bentuk motivasi bahwa menghafal Al-Qur`an
dikalangan para santri tunanetra di Pesantren Raudhlatul Makfufin memiliki
resepsi masing-masing dalam menghafal Al-Qur`an, selain sebagai bentuk
tanggung jawab sebagai santri dalam menghafalkan Al-Qur`an, lebih dari itu
menghafalkan Al-Qur`an pun memiliki manfaat tersendiri bagi para santri
yang melaksanakan kegiatan tahfîzh Al-Qur`an di Pesantren Raudhlatul
Makfufin dalam kehidupan sehari-hari.