Abstract:
Tesis ini berjudul “Nuansa sufistik dalam Tafsir Firdaus Naim Karya KH. Thaifur Aliwafa (Studi
Analisis terhadap ayat- ayat tasawuf”
Tesis ini merupakan penelitian tentang penafsiran ayat- ayat tasawuf dalam tafsir KH. Thaifur Ali
wafa. Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya keinginan dari sebagian umat Islam yang ingin
mendialogkan Al-Qur’an sebagai teks yang terbatas dengan problematika sosial kemanusiaan
yang tidak terbatas merupakan spirit sendiri bagi dinamika kajian tafsir Al-Qur’an. Hal ini
disebabkan oleh al-Qur’an meskipun turun di masa lalu, dengan konteks dan lokalitas sosial
budaya tertentu, ia mengandung nilai-nilai universal yang selalu relevan dengan zaman dan tempat
(shalihun likulli zaman wa makan). Oleh karenanya, di masa modern ini, Al-Qur’an harus
ditafsirkan sesuai dengan tuntuan zaman, dengan bahasa lain kita tidak perlu menggunakan kaca
mata orang-orang dahulu dalam menafsirkan Al-Qur’an. Jika, kita memaksakan menggunakan
metode atau cara orang dahulu menafsirkan Al-Qur’an jelas sangat berbeda karena yang dihadapi
sekarang ini sudah jauh perbedaannya. Tafsir Firdaus Naim hadir untuk menjawab tantangan
tersebut, namun kehadiran tidak bisa lepas dari corak pemikiran pengarangnya sebagai mursyid
Thariqoh Naqsabandiyah sehingga dalam penafsirannya banyak problematika yang ada di
sekitarnya mempengaruhi dalam penafsirannya.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan deskriptif
yaitu melihat bagaimana KH Thaifur Aliwafa menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan
ajaran-ajaran tasawuf dalam tafsirnya .
Dari beberapa penjelasan tentang penafsiran ayat-ayat tasawuf menunjukan bahwa Thaifur
Aliwafa dalam menafsirkan Al-Qur’an sangat banyak dipengaruhi oleh ruang lingkupnya sebagai
mursyid Thariqah Naqshabandiyah dan putra mursyid Thariqah al-Tijani yaitu KH. Aliwafa cukup
banyak mempengaruhi dalam penafsiran, meskipun penafsirannya condong masuk dalam
penafsiran yang global dan penjelasan tentang sufistiknya tidak rinci.