dc.description.abstract |
Tesis ini menyimpulkan bahwa: “nilai-nilai yang dapat membentuk
ummatan wâhidah menurut Tafsîr al-Manâr dan al-Azhar adalah beriman
kepada Allah dan hari akhir dengan mengikuti ajaran Al-Qur‟an dan Hadist
serta tunduk kepada Uli al-Amri dan saling menghormati dalam perbedaan
pendapat”.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Abd
al-Ghani Idra‟u yang berjudul Wahdah al-Ummah al-Islâmiyah -al-Asbâb wa
al-Atsâr wa al-Mua’wwiqat kama bayyanahâ al-Qur’ân Karîm . Tesis ini
menyimpulkan, dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung pada ayatayat
Al-Qur‟an Maka akan memberikan dampak positif terhadap persatuan
umat islam yang dapat dinikmati oleh individu, masyarakat, Negara, dunia
maupun akhirat. Karena Al-Qur‟an dan hadits adalah sumber al-haq dan
petunjuk bagi manusia dalam meraih kebahagian dunia dan akhirat.
Secara umum, hasil penelitian ini menolak pemikiran-pemikiran yang
dikembangkan oleh orang-orang barat dan liberal (JIL). Yang berusaha untuk
menjauhkan umat islam dari petunjuk kitab sucinya. Dengan memberi cap
yang dianggap buruk oleh masyarakt. seperti, “fundamentalis”, “ekstrimis”
bahkan “primitive” kepada siapapun yang menjalankan prinsip-prinsip
agama. Menurut mereka, tindakan radikal bahkan teror, sangat erat kaitannya
dengan pemahaman fundamental, ekstrim dan primitive “persi mereka”.
Namun anggapan keliru itu dibantah oleh Dr. Zakir Naik, dengan
mengatakan: ”tidak ada satupun ajaran fundamental (dasar-dasar) islam yang
bertentangan dengan kemanusian” bila dicerna dengan akal sehat”. Beliau
juga mengatakan: “Aku bangga mejadi muslim fundamentalis, karena aku
berusaha untuk mengamalkan ajaran islam”.
Dikarenakan penelitian ini berkaitan dengan kondisi social
masyarakat, maka sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini
adalah, dua tafsir yang bercorak social, yaitu tafsîr Al-Qur’ân Al-Hakîm
karya M. Abduh dan M. Rasyîd Ridhâ, dan tafsir al-Azhar karya Hamka.
Adapun sumber sekundernya adalah, tafsir Taisîr Karîm al-Rahmân karya
as-Sa‟dî, tafsir al-Marâghî karya al-Maraghi dan tafsir Al-Qur’ân Karîm
karya M. Ibn Shâlih Al-Utsaimîn. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan
metode pendekatan tafsir maudhû’î yang berpola muqâran (komfaratip) dan
tahlîlî (analisis). Yang tidak hanya menyebutkan hasil tafsirnya saja, namun
juga berusaha melihat mengapa ayat tersebut ditafsirkan demikian serta
menyebutkan perbedaan antara hasil tafsir masing-masing tokoh (jika ada). |
en_US |